Fuji Murka Ibunya Dihina Saat Live Jualan Sampai Nangis, Dewi Zuhriati Tenangkan Sang Putri

Ayu Nabila | Haqia Ramadhani
Fuji Murka Ibunya Dihina Saat Live Jualan Sampai Nangis, Dewi Zuhriati Tenangkan Sang Putri
Potret Fuji. (Instagram/ fuji_an)

Beberapa waktu lalu Dewi Zuhriati menangis seseunggukan usai membaca komentar jahat warganet saat jualan di live TikTok. Tak terima sang ibu disakiti, Fuji murka kepada warganet yang menghina Dewi Zuhriati. 

Gadis bernama lengkap Fujianti Utami ini meluapkan emosinya tak terima sang ibu di hina saat melakukan live di Instagram. Dikutip dari akun Instagram lambe_turah, pacar Thariq Halilintar tersebut sambil berdadan memperingatkan warganet untuk berhenti menghujat ibunya. 

"Kalau enggak suka, enggak usah komen di komentar emak gue," ucap Fuji. 

Dara berusia 19 tahun itu meminta warganet yang mau menghujat sang ibu untuk beralih menuliskan komentar jahat di media sosialnya saja. 

"Kalau mau ke Instagram atau TikTok gue bebas deh mau komen apa. Berisik tahu enggak lo, enggak suka orangtua gue diganggu," lanjut Fuji. 

Adik kandung almarhum Bibi, suami Vanessa Angel tersebut menyinggung soal karma menyakiti orang tua. 

"Ingat karma orang tua lebih besar, percaya sama gue neraka itu ada,"

Fuji menjelaskan jika warganet menganggunya bukan masalah tetapi lain ketika mengganggu sang ibu. Ia meminta warganet untuk berhenti mengangu ibunya.

"Kalau ada yang mengganggu mama, saya kesal. Stop mengganggu mama saya," imbuh Fuji.

Oma Gala Tenangkan Sang Putri

Fuji murka ibunya dihina warganet saat live jualan di TikTok. (Instagram/ lambe_turah)
Fuji murka ibunya dihina warganet saat live jualan di TikTok. (Instagram/ lambe_turah)

Menurutnya, orang yang menghina sang ibu dengan komentar jahat tidak punya hati dan tak beretika. 

"Yang hate enggak punya hati apa gimana sih ya? Enggak punya etika apa, enggak diajari orangtuanya," tegas Fuji. 

"Sudah, sudah," ucap Dewi Zuhriati menengangkan sang putri. 

Oma Gala itu terlihat menggendong sang cucu supaya tidur. Fuji tetap bersikukuh bahwa warganet yang demikian sekali-kali harus dihadapi agar sadar diri kalau salah.  

"(Masalah ini) Harus dibahas, karena mereka itu harus sadar diri. Manusia, bukan Tuhan. Enggak boleh menghakimi satu sama lain," timpal anak bungsu dari empat bersaudara tersebut. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak