Kritikus Musik Lim Jin Mo Beri Pendapat Soal Kontroversi Wajib Militer BTS

Candra Kartiko | Fitri Suciati
Kritikus Musik Lim Jin Mo Beri Pendapat Soal Kontroversi Wajib Militer BTS
Boy group BTS. (Twitter/allkpop)

Kontroversi kebijakan wajib militer untuk boy group global BTS masih terus menjadi perbincangan hangat di Korea Selatan. Menanggapi hal tersebut, seorang kritikus musik senior, Lim Jin Mo (64) mengungkapkan pendapat pribadinya. 

Allkpop melansir pada Sabtu (24/9/2022), Lim Jin Mo menjelaskan bahwa BTS tak seharusnya mendapatkan pengecualian dari tugas wajib militer mereka, karena tugas tersebut seharusnya tidak dipandang sebagai sebuah hukuman. 

Sang kritikus menjelaskan lebih lanjut bahwa pencapaian BTS memang patut untuk diapresiasi. Namun, hal tersebut tidak seharusnya dikaitkan dengan perlakuan khusus dalam wajib militer.

Kritikus Lim baru-baru ini tampil dalam sebuah program "100 Minutes Debate" di MBC pada 20 September 2022, dan melakukan diskusi dengan mantan kepala Badan Intelijen Nasional untuk mebahas kontrovesi perlakuan spesial terhadap artis budaya pop. 

Sang kritikus mengungkap ketidaksetujuannya terhadap perlakuan wajib militer spesial terhadap BTS, dengan alasan terkait dengan isu ekuitas. Namun, ia juga menyampaikan mengikuti wajib militer justru akan membawa dampak positif bagi BTS.

Ia menyampaikan, "Aku senang pengakuan sosial dari artis populer semakin meningkat, tetapi dalam retrospeksi, seni populer, terutama musik populer, adalah bidang yang mengandaikan pengembalian investasi."

"Bisa dikatakan, cinta dan pengakuan dari publik adalah hadiah terbesar bagi mereka. Hal tersebut dirasa cukup, dan akan melanggar prinsip ekuitas jika mereka harus menerima perlakuan spesial bahkan pengecualian dari wajib militer," tambahnya.

Ia juga menambahkan, hal terpenting untuk saat ini adalah soal keadilan dan kesetaraan. Artis populer telah menerima banyak pengakuan sosial, tidak seperti bidang lain. 

Banyak sekali argumen yang membahas bahwa mengikuti wajib militer akan menghambat kelangsungan grup, tetapi jika sebuah grup mendaftarkan anggotanya secara berurutan mereka masih bisa berpromosi secara individu.

"Mengikuti wajib militer seharusnya tak dianggap sebagai sebuah bentuk hukuman. Bukan tentang terperangkap dalam tugas untuk 18 bulan. Tak seperti dulu, wajib militer memiliki ketahanan yang luar biasa. Jika grup seperti BTS ikut wajib militer, tugas tersebut akan terasa seperti berkah," ungkap Kritikus Lim.

Ia menambahkan, "Selain itu, perlakuan khusus dapat ditambahkan agar (dinas militer) tidak menghalangi aktivitas mereka. Mereka tidak akan sebebas itu, tapi saya rasa tidak ada masalah sama sekali."

Kritikus Lim juga mengatakan bahwa mempersiapkan standar untuk dinas militer khusus untuk artis budaya pop sangat rumit. Tak seperti bidang olahraga yang memiliki kategori medali emas, perak, dan perunggu; dan seni rupa memiliki kondisi peringkat yang jelas dalam kompetisi.

Kritikus Lim juga menegaskan bahwa keberhasilan BTS sangat jelas, tetapi tidak berakhir di situ. Banyak prosedur akan diperlukan untuk menerapkan pengecualian dinas militer.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak