Zheng Jun Ungkap Pengalamannya Sebelum Debut, Sempat Tidur di Jalanan

Hikmawan Firdaus | Awalia Fitriyani
Zheng Jun Ungkap Pengalamannya Sebelum Debut, Sempat Tidur di Jalanan
Potret Zheng Jun (Weibo/披荆斩棘)

NetEase melansir pada Minggu (30/10/2022), penyanyi dan penulis lagu rock asal China, Zheng Jun, mengungkapkan pengalaman pahitnya sebelum debut di acara Braving Life 2 episode pertama yang mengudara pada Sabtu (29/10/2022) lalu. Pengakuan Zheng Jun ini pun segera menempati daftar pencarian panas Weibo.

Di awal, Zheng Jun menceritakan bahwa dirinya diterima di Institut Teknologi Elektronik Hangzhou (sekarang Universitas Dianzi Hangzhou) pada tahun 1987. Saat itu, ia awalnya mengambil jurusan Industri dan Perdagangan Internasional.

Akan tetapi, Zheng Jun justru terpapar dengan banyak budaya dari negara asing. Dirinya jatuh cinta dengan musik rock dari berbagai negara, mulai dari Inggris, Amerika Serikat, hingga negara-negara lain. Oleh karena itu, dirinya mulai aktif bermain band. Hal ini kemudian memengaruhi studinya.

Dengan sedikit malu, Zheng Jun mengatakan dirinya menghentikan studinya karena terlibat dalam sebuah band selama masa kuliah. Ia selanjutnya pergi ke Beijing untuk mendapatkan visa, lalu bersiap untuk belajar di Amerika Serikat dan terus mengejar mimpinya di bidang musik.

Tak disangka-sangka, Zheng Jun bertemu dengan Guo Chuanlin, manajer dari band rock asal China, Black Panther. Saat itu, Guo Chuanlin meminta Zheng Jun untuk datang ke Beijing dan menjadi penyanyi usai mendengarkan demo miliknya.

Dihadapkan dengan kesempatan yang begitu baik, Zheng Jun yang saat itu merupakan pemuda dengan semangat menggebu-gebu pun mengikuti arahan Guo Chuanlin. Ia tanpa ragu meninggalkan studinya di Amerika Serikat dan pergi ke Beijing.

Sayangnya, semuanya tidak berjalan semulus yang Zheng Jun bayangkan. Setibanya di Beijing, persediaan uangnya sudah sangat menipis. Selama tiga bulan, ia luntang-lantung di jalanan karena tidak mempunyai tempat tinggal tetap. Setiap hari, ia hanya bisa mengandalkan mimpinya untuk menopang tubuhnya yang kelelahan.

Selama tiga bulan, Zheng Jun menunggu perusahaan rekaman untuk menandatangani kontrak dengannya. Selama itu pula, ia tidur di jalanan atau Taman Jiexin di Distrik Daxing, Beijing. Di tahun tersebut, harga satu buah Jianbing adalah 1 yuan (sekitar 2 ribu rupiah). Zheng Jun tidak berani menghabiskan uang secara asal. Jadi, ia hanya makan dua Jianbing setiap harinya.

Meski kondisinya sangat memprihatinkan, Zheng Jun mengaku tak ingin membuat keluarganya khawatir. Oleh karenanya, ia berbohong dengan mengatakan bahwa dirinya telah menjadi seorang penyanyi di Beijing dan hidup dengan baik.

Zheng Jun terlalu malu untuk pulang. Ia hanya bisa terus berkeliaran di jalanan sambil menunggu pihak perusahaan rekaman datang menemuinya. Beruntung, perusahaan rekaman benar-benar menandatangani kontrak dengannya setelah tiga bulan.

Zheng Jun akhirnya resmi debut di tahun 1994 dengan merilis album pertamanya yang bertajuk Naked. Album yang terjual lebih dari 2 juta kopi ini mencakup lagu-lagu klasik seperti "Back To Lhasa" dan "Cinderella". Popularitas Zheng Jun dapat dianggap meroket dalam semalam.

Zheng Jun berhasil memperoleh pijakan kuat dan meraih predikat "bintang rock" di industri musik China usai menulis lagu "Re Ai" dan "Elope" untuk penggemar. Kedua lagu ini ia nyanyikan dan menjadi hits.

Kini, di usia Zheng Jun yang telah menginjak 54 tahun, Hari-hari sulit Zheng Jun telah berakhir. Ia tak hanya berhasil membangun karier, namun juga membangun keluarga. Dirinya kini menikmati waktu bahagia bersama sang istri, Liu Yun, dan putranya, Zheng Xingfu.

Video yang mungkin Anda lewatkan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak