Sejak tayang di Netflix Desember 2020 silam, serial Alice in Borderland sukses menyita perhatian publik. Serial adaptasi dari manga bergenre thriller karya Haro Aso ini, menceritakan petualangan sekolompok orang yang tejebak dalam permainan hidup dan mati.
Serial Alice in Borderland memiliki 2 season dengan jumlah masing-masing 8 episode. Untuk manganya, terdapat 18 volume yang terbit tahun 2010 hingga 2016.
Ada beberapa perbedaan antara versi manga dengan serial, namun hal tersebut tidak mengubah plot cerita. Berikut beberapa perbedaan antara versi manga dengan versi serial Alice in Borderland.
Pembuka Cerita
Sejak episode 1, kita langsung bertemu dengan karakter utama dalam serial, Ryuhei Arisu. Ia adalah seorang pemuda pengangguran usia pertengahan 20 yang sehari-hari menghabiskan waktunya dengan bermain gim.
Daripada bekerja dan menata hidup, ia lebih suka nongkrong di bar bersama sahabatnya atau bersenang-senang dengan gim. Hubungan dengan keluarganya juga tidak terlalu baik, sehingga ia memutuskan untuk kabur dari rumah.
BACA JUGA: Foto Mesra Peluk Rizky Billar, Tangan Lesty Kejora Jadi Sorotan Netizen: Serem Gitu
Sementara di manga, Arisu dikenalkan sebagai siswa SMA yang baru saja lulus sekolah. Bersama dua sahabatnya, Karube dan Chota, mereka mejalani masa remaja bersama. Serial manga menunjukkan peralihan usia mereka dari masa remaja hingga memasuki usia dewasa.
Di antara tiga bersahabat ini, sebenarnya Arisu yang paling cerdas. Karube dan Chota banyak mengandalkan Arisu untuk urusan penyusunan strategi. Tapi karena tidak akur dengan keluarganya, Arisu menjadi gamang dan tidak punya tujuan jelas dalam hidup.
Modifikasi Karakter Arisu
Arisu dalam manga maupun serial digambarkan sebagai sosok yang sama. Yaitu sosok yang jenius di bidang analitis, serta sangat jeli terhadap hal-hal kecil di sekitarnya. Selain cerdas, ia juga memiliki rasa empati berlebih pada orang lain.
Hal yang membedakan Arisu versi manga dengan serial adalah kesukaannya pada gim. Keputusan Netflix untuk memodifikasi karakter Arisu dirasa tepat, sehingga karakter Arisu terasa lebih dekat dengan fenomena bermain gim yang sedang hype di era sekarang.
Pengembangan Karakter Karube dan Chota
Chota adalah pegawai perusahaan IT yang kurang bahagia dengan pekerjaannya. Selain itu, hubungan dengan ibunya juga kurang baik. Meski demikian, ia adalah teman yang loyal bagi Arisu dan Karube. Di antara mereka bertiga, Chota termasuk orang yang paling religius. Sementara itu, karakter Chota di manga kerap djadikan bahan bercandaan karena namanya yang dekat dengan hal cabul.
BACA JUGA: Venna Melinda Puas di Atas Ranjang dengan Ferry Irawan: Tiap Hari Sejam, Kadang Lebih
Karube menjadi salah satu karakter yang paling mendekati versi manga. Sebagaimana digambarkan di manga, Karube adalah seorang bartender yang baru saja dipecat dari bar tempatnya bekerja. Berpenampilan santai dan tenang, Karube adalah sosok teman yang loyal, populer di kalangan wanita, juga pandai bertarung.
Cara Arisu CS Memasuki Borderland
Dalam serial Netflix, petualangan Arisu CS memasuki Borderland bermula ketika ketiganya bertemu di Stasiun Shibuya. Saat mereka menyebabkan kegaduhan di jalan raya dan kabur dari kejaran polisi, mereka melihat letusan kembang api. Kemudian mereka bersembunyi di dalam toilet dan secara tidak sadar telah memasuki Borderland.
Sementara itu, alur di manga agak sedikit berbeda. Arisu CS sedang berjalan di sekitar Stasiun Shibuya. Tiba-tiba ada kembang api meletus disertai suara ledakan. Seketika semua pandangan gelap, tertutup oleh kepulan debu. Saat membuka mata, mereka terbangun dengan keadaan kota sepi total. Dari sini, petualangan mereka di Borderland dimulai.
Modifikasi Nama dan Lokasi Permainan
Permainan pertama yang dilakukan Arisu CS setelah memasuki Borderland adalah “Dead or Alive”. Permainan ini dinamai “Good Fortune Bad Fortune” dalam versi manga. Peraturannya sederhana, jika ingin selamat maka peserta diminta memilih pintu yang benar. Apabila memilih pintu yang salah, siap-siap ajal menanti di depan mata.
Perbedaan permainan antara manga dan serial terdapat juga di "Beast Hunter". Permainan yang dilakukan Aguni CS ini dilakukan di taman bermain, sementara di manga mengambil latar di dalam hutan.
BACA JUGA: Makin Berani Lagi, Denise Chariesta Bongkar Penyimpangan Seks yang RD Lakukan
Selain itu, Netflix juga menambahkan permainan baru yang tidak ada di manga. Dua permainan tersebut adalah "Hunting Competition" dan "Bingo in the Matchstick Factory".
Tentang "Beach"
Dalam Alice in Borderland, Beach adalah dunia utopia bikinan Takeru “Hatter” Danma. Di Beach, Hatter menyediakan tempat bersenang-senang bagi mereka yang mulai kehilangan harapan di Borderland. Beach dikendalikan oleh dua kubu utama. Kubu pertama adalah Kubu Idealis yang dipimpin oleh Hatter. Sementara kubu oposisi adalah Kubu Militan yang dipimpin oleh Aguni.
Pada manga, latar belakang persahabatan antara Hatter dan Aguni lebih banyak diceritakan. Terutama saat Hatter mulai menggila dan bagaimana sejarah kehidupan Hatter sebelum ia memasuki Borderland. Meski banyak perubahan, adaptasi serial tetap tidak menghilangkan garis besar cerita.
Berikut beberapa perbedaan antara Alice in Borderland versi manga dengan serial Netflix. Dengan perbedaan di beberapa tempat, tidak membuat salah satu versi menjadi lebih baik atau lebih buruk. Jadi, kamu lebih tertarik membaca manganya atau menonton serialnya?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.