Sudah menjadi rahasia umum bahwa sinden muda Niken Salindry begitu mengidolakan Soimah. Berawal dari mengaku ingin menjadi pesinden sukses seperti Soimah Pancawati, kini Niken Salindry menjadi lebih dekat dengan idolanya tersebut.
Rupanya kedekatan Niken dan Soimah sudah lama terjalin. Bahkan, baru-baru ini sinden asal Kediri, Jawa Timur itu melakukan siaran langsung bersama dengan idolanya yang ia panggil dengan sebutan ‘Mak e’.
Video siaran langsung Niken Salindry dan Soimah di TikTok itu dibagikan ulang oleh akun @irinady_11 pada Sabtu (26/08) lalu.
BACA JUGA: Penghasilan Raffi Ahmad Kalah dari Pengasuh Rayyanza, Nagita Slavina Malah Senang
“Obrolan Niken Salindry bareng mak e Soimah siang ini. Ending e ngakak,” tulis akun tersebut.
Tidak hanya bercanda gurau bersama, tetapi Niken Salindry juga meminta wejangan kepada seniornya tersebut. Ia menanyakan beberapa pertanyaan terkait pakaian sinden atau kebaya yang pantas digunakan saat sedang tampil di atas panggung.
Berawal ketika Niken sedang mempersiapkan dirinya untuk tampil di sebuah acara, kemudian Soimah menayanyakan jam berapa sinden tersebut akan tampil. Rupanya hanya berjarak setengah jam saja untuk sinden muda itu tampil, tetapi dia belum berganti kebaya.
“Ini sudah jam 12 kurang. Kenapa belum ganti?” tanya Soimah.
“(Aku) kalau ganti cepet, soalnya cuma pakai jarik langsung kan,” jawabnya sampil membenahi perhiasan yang dikenakannya sebelum tampil.
Kemudian, Niken Salindry tiba-tiba melapor pada Soimah tentang pakaian kebaya para sinden jaman sekarang yang dirasa terlalu terbuka.
“Sinden jaman sekarang loh Mak, jariknya dikerut-kerut,” adunya pada sang senior.
Sinden kelahiran 1980 tersebut pun menanggapinya, “Ya gak papa biar gampang bergeraknya, yang penting tidak perlu ada belahan-belahan pada jarik.”
“Jadi kamu mau bergerak gimana pun tidak masalah, yang penting jariknya gak usah pakai belahan sampai paha,” lanjutnya.
Pun Niken mengaku bahwa dirinya pernah mendapatkan permintaan untuk menggunakan baju kebaya seksi pada sebuah acara.
“Aku ada syuting kaya gitu, tapi ya disuruh sama pihak sana (yang membuat acara), aku sebenarnya tidak suka seperti itu (memakai kebaya seksi),” aku Niken Salindry pada Soimah.
“Misalnya ada yang minta atau ada yang ingin kamu pakai baju kaya gitu (kebaya seksi), kamu harus punya prinsip, ‘Gak mau, mau gaya gimana pun gakpapa tapi kalau pakai itu (kebaya seksi) aku gak mau’,” ujar Soimah menasihati.
“Jadi kamu harus membawa nama sinden, dan nama Jawa yang positif. Soalnya kalau pakai kebaya belahan seperti itu bisa buat image-nya jelek,” tambah Mak e.
Sinden yang baru 15 tahun itu juga memberikan pertanyaan terkait sinden-sinden yang menggunakan kebaya terbuka sampai terlihat dada.
“Aku mau memberikan pertanyaan ke Mak Soimah. Kalau seumpama ada sinden yang bajunya terbuka (sampai dada) tetapi pakai sanggul,” tanyanya.
“Kamu jangan menirunya. Itu kan menjual keseksian dengan kudung tradisi. Yang seperti itu jangan kamu tiru, dan kamu harus memiliki prinsip sendiri,” tegas Soimah.
Menurutnya, jika sinden memiliki prinsip sendiri adalah hal yang penting, karena itu menjadi identitas dari sinden.
“Biar apa? Biar awet kariermu, biar panjang. Jadi kamu akan dihargai oleh orang. Jadi orang memandang sinden tidak sebelah mata,” lanjutnya.
“Iya mak, terima kasih banyak atas ilmunya,” tutup Niken.
Mendengar wejangan dari senior, netizen pun ikut berterima kasih kepada Soimah karena telah menjadi mentor yang baik untuk juniornya.
"Setuju banget Mak e, Niken butuh bimbingan yang lebih senior," tulis warganet.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
