Jessica Wongso mengaku dirinya tak bersalah dalam kasus tewasnya mendiang Mirna Salihin pada tahun 2016 lalu. Bahkan Jessica Wongso memilih tak mengajukan grasi ketimbang harus mengaku membunuh temannya itu.
Wanita kelahiran 1988 itu tampaknya merasa difitnah dan sudah terlebih dahulu dihakimi oleh publik karena kasus kopi sianida viral kala itu.
Tak sedikit pula masyarakay yang menuding Jessica Wongso sebagai pembunuh berdarah dingin lantaran tampak tak berekspresi selama di persidangan.
Padahal, Jessica Wongso nyatanya merasa sakit hati sampai menangis ketika diwawancarai eksklusif oleh sebuah stasiun televisi. Sejak awal Jessica mengaku sudah menerima semua peristiwa ini sebagai takdir dan nasib yang harus dijalani.
“Jadi saya cuma bisa bilang, coba deh 10 detik aja renungkan bagaimana menjadi saya,” kata Jessica Wongso dikutip akun TikTok @justiceforjkm, Selasa (17/10/2023).
“Bisa nggak tahan? Manusia (kalau) sudah capek… renungin aja, bisa nggak tahan? Saya udah nggak tahu, saya udah nggak ngerti,” sambungnya.
Jessica Wongso yang diwakili oleh Otto Hasibuan di persidangan, menilai tudingan soal membunuh Mirna Salihin adalah hal yang salah kaprah. Pasalnya, ia pun tak ingin temannya itu sampai meninggal dunia.
Oleh sebab itu, Jessica Wongso merasa sudah lelah dengan segala penghakiman dan tudingan publik kepadanya. Terlebih, lantaran kuasa hukumnya menilai pengadilan seolah tak memberi ruang untuk pihaknya membela diri dan membeberkan bukti-bukti terkait.
“(Katanya) gara-gara saya melakukan hal-hal yang saya aja nggak mau terjadi kepada orang itu. Itu aja, capek, bener-bener capek,” tandas Jessica Wongso.
Akan tetapi, Otto Hasibuan menekankan sang klien yang sudah lebih tenang dalam menghadapi masalah hukum yang membelitnya.
Menurut Otto Hasibuan, Jessica Wongso bahkan sampai menjalani meditasi secara rutin di dalam penjara demi melupakan kasus kopi sianida.