Ulasan Film The Odd Family: Zombie on Sale, Saat Mayat Hidup Dibuat Tak Ada Harga Diri

Ayu Nabila | Lena Weni
Ulasan Film The Odd Family: Zombie on Sale, Saat Mayat Hidup Dibuat Tak Ada Harga Diri
Poster Film The Ood Family Zombie on Sale (Vidio)

Sineas Korea bisa dibilang adalah salah satu yang terbaik dalam urusan meramu film bertema serangan zombie. Hal ini terbukti dari sederet karya yang berhasil digandrungi oleh banyak penikmat sinema dunia. Sebut saja salah satunya Train to Busan.

film yang menceritakan serangan zombie satu ini, nyatanya sukses besar buat penikmat film jadi bergidik ngeri melihat sederet adegan yang menampakkan kebrutalan para zombie. Tak heran, jika kian terbangunlah citra zombie itu sebagai makhluk buas yang mematikan.

Namun, beda lagi dengan film zombie yang dibahas kali ini, The Odd Family: Zombie on Sale, benar-benar menghancurkan citra zombie yang telah dibangun oleh film-film  sejenisnya. Bagaimana tidak, film bertema serangan zombie satu ini mengusung genre komedi yang mana si zombienya menjadi objek yang paling terzholimi.

Kisah bermula ketika satu objek penelitian kabur dari tempatnya, secara fisik ia berwujud seorang pemuda dengan gelagat selayaknya zombie namun memiliki tampilan yang tidak menyeramkan, lebih mirip pemuda anemia alias kurang darah.

Si pemuda zombie itu luntang-lantung tanpa arah, menjelajah jauh hingga sampai ke sebuah desa terpencil yang di dalamnya tinggal sebuah keluarga yang beranggotakan, satu pria lansia, dua pria dewasa, satu wanita hamil dan satu gadis muda pemarah.

Suatu hari, ketika menghindari kejaran seekor anjing, si pemuda zombie bersembunyi di sebuah toilet pria. Di sana si pemuda zombie bertemu pria lansia bernama Man-deok yang ketika itu lekas menyergapnya.

BACA JUGA: Ulasan Film A Resistance, Nasib Pejuang Wanita Korea di Era Penjajahan Jepang

Mendapatkan serangan dari Man-deok membuat si pemuda zombie mendaratkan gigitan di kepala Man-deok. Dan setelah insiden itu, Man-deok merasakan ada gelagat aneh di dalam tubuhnya.

Tak lama berselang, si pemuda zombie itu bertemu pula dengan tiga orang bersaudara yang lain dan tak bukan adalah anak dari Man-deok, dan karena sebuah insiden tak terduga si pemuda zombie itu pada akhirnya diamankan di dalam gudang mereka.

Singkat cerita, Man-deok mengalami perubahan yang luar biasa pada tubuhnya, ia menjadi lebih muda, bugar dan sehat sehabis digigit oleh si pemuda zombie. Kabar atas perubahan fisik Man-deok dengan cepat tersebar, banyak pria lansia, bahkan penduduk desa lainnya yang tertarik mengikuti jejak Man-deok. Alhasil, melihat peluang besar itu, satu keluarga itu pun sepakat untuk menjadikan si pemuda zombie sebagai ladang mata pencaharian baru mereka.

Setelah menyaksikan The Odd Family: Zombie on Sale, saya tidak ragu merekomendasikannya ke kalian sebagai film yang pas disaksikan di waktu senggang, bahkan di kala suntuk tak tertahan. Bukan tanpa alasan! Aksi jenaka para tokoh sampai ke suasana absurdnya benar-benar bakal menggelegarkan tawa, buat pikiran jadi relax  dan memperbaiki mood. Di beberapa adegan turut didukung oleh efek visual yang kian mempertegaskan kekocakan adegan.

Soal alur cerita, juga ringan gak bikin mikir dan pusing. Akting para pemain pun gak perlu diragukan, mereka benar-benar ekspresif, mampu menampilkan mimik-mimik jenaka sehingga suasana komedi kian menjadi nyata.

Adegan konyol yang berkaitan dengan para zombie pun dikemas cukup apik yang menurut saya pribadi cukup pas untuk menghadirkan kejenakaan di sepanjang jalan cerita. Jadi tunggu apa lagi? Segera saksikan film The Odd Family: Zombie on Sale di layanan streaming resmi, ya!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak