Felix Stray Kids ungkap permintaan maaf usai sebut lagu Jepang di hari kemerdekaan Korea.
Dilansir dari media Korea Selatan Kyunghyang pada Kamis (15/8/2024), Felix Stray Kids yang tengah melakukan interaksi dengan penggemar di platform Bubble pada dini hari tanggal 15 Agustus telah memicu kritik.
Felix menyebutkan bahwa dia akan melakukan ‘Shikanoko challenge’, tantangan animasi Jepang yang viral di TikTok. Hal tersebut kemudian memicu kritik karena dianggap tidak pantas untuk melakukan tantangan asal Jepang tersebut di hari kemerdekaan Korea.
Tanggal 15 Agustus merupakan perayaan Gwangbokjeol atau Hari Pembebasan Nasional Korea. Hari itu merupakan hari libur nasional yang memperingati pembebasan Korea dari Jepang.
Menyadari bahwa tindakannya ceroboh, Felix langsung mengungkapkan permintaan maaf. Felix mengakui kecerobohannya dan berjanji akan belajar lebih banyak lagi tentang sejarah.
Di balik permintaan maaf yang dirilis oleh Felix, penggemar pun terbelah menjadi dua kubu. Beberapa ada yang menyayangkan tindakan Felix tersebut, sementara lainnya membela Felix. Walaupun begitu, penggemar merasa lega karena Felix mau merefleksikan diri dan mengucapkan permintaan maaf.
Penggemar mengenal Felix sebagai seseorang yang dermawan. Felix telah menyumbangkan 100 juta won untuk anak-anak berkekurangan di Laos pada bulan Januari 2024 dan sempat menjadi relawan UNICEF di sana.
Felix kemudian ditunjuk sebagai anggota UNICEF Honors Club termuda di tahun 2024. UNICEF Honors Club merupakan perkumpulan orang-orang yang telah memberikan sumbangan melalui UNICEF.
Sementara itu, berikut pernyataan lengkap dari Felix Stray Kids:
“Halo, ini Felix.
Pertama-tama, saya ingin meminta maaf kepada semua orang, termasuk para penggemar yang mungkin kecewa dengan kecerobohan saya.
Pada dini hari tanggal 15 Agustus, saya menyebut lagu Jepang saat berbicara tentang tantangan short-form dengan para penggemar di komunitas pribadi. Saya dengan tulus meminta maaf karena menunjukkan sikap yang kurang hati-hati dan ceroboh pada Hari Kemerdekaan yang bermakna.
Saya menyesali kurangnya kesadaran sejarah saya. Saya akan lebih banyak belajar, berpikir, dan bertindak agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Sekali lagi, saya minta maaf.”
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS