'Love Like Oxygen' adalah lagu SHINee dalam album 'The SHINee World the First Album' yang dirilis pada 2 Juni 2011. Lagu ini memadukan rock dan pop sehingga tampak unik. Sementara liriknya berkisah tentang rasa sakit akibat cinta.
Saat pertama kali mendengarkannya, menurut saya lagu ini memiliki nada dan genre yang unik. Namun butuh waktu beberapa saat sebelum bisa menyukainya.
Setelah mendengarkan lagunya beberapa kali, 'Love Like Oxygen' menampilkan sisi yang berbeda dari saat pertama kali mendengarkannya.
Lagu ini memiliki lirik yang kaya akan emosi dan teknik bernyanyi yang sulit. Sehingga saya heran sekaligus kagum. Mengapa SHINee bisa membawakan lagu ini tanpa beban?
Selain menyebut kata 'oksigen' di judul, lirik lagu ini juga menyebut unsur kimia yang lain. Seperti 'sulfur' dan 'kromium'. Hal ini unik karena kromium adalah salah satu jenis logam berat yang bila menyayat kulit akan meninggalkan rasa sakit luar biasa. Sehingga lirik ini menggambarkan rasa sakit yang tidak tertahankan karena cinta.
Hal ini pun digambarkan melalui lirik:
"Kamu seperti oksigen. Jika aku menghirupmu. Aku tidak bisa menghembuskanmu kembali. Di dalam penderitaan yang kejam ini. Aku sekarat."
Lalu saat sulfur dan oksigen menyatu, ia akan menjadi sulfur dioksida, jenis gas beracun dan bisa menyebabkan iritasi pada paru-paru (pernapasan) seseorang.
Di mana lirik ini menggambarkan tentang seseorang yang kehabisan napas dan rasa sakit karena cinta. Di bagian berikutnya pun ada lirik yanh berbunyi:
"Rasa sakit oleh perasaan cinta. Seperti terkoyak dan diracuni kepedihan. Di dalam hatiku, aku meneteskan air mata. Dan pada akhirnya menjauh, aku menjauh. Suasana mengerikan ini melukaiku."
Selain unik, SHINee dan timnya juga tampak cerdas karena makna tersirat dari liriknya yang dalam. Namun di sisi lain lagu ini dikemas dengan gaya pop rock sehingga orang mungkin tidak menyadari kalau arti liriknya sesakit ini.
Meski liriknya berkesan, tapi musik videonya 'Love Like Oxygen' terkesan simpel. Video ini dibuka dengan kelima member SHINee yang mengenakan kemeja warna-warni dan mereka bernyanyi di sebuah ruangan putih.
Namun karena musik videonya simpel, kemampuan musikalitas SHINee terlihat lebih menonjol. Mengapa begitu?
Karena jika mereka tidak bisa bernyanyi dengan baik, musik videonya akan terasa membosankan. Terlebih bagi non fans di era teknologi seperti sekarang bila baru pertama melihat musik videonya. Bakat musik mereka adalah satu-satunya alasan penonton bisa duduk hingga menit terakhir.
Selain konsep dan outfitnya yang simpel, lagu ini juga tidak memamerkan dance yang berlebihan. Namun kekuatan lirik, nada, dan genre 'Love Like Oxygen' membuat lagu ini menjadi salah satu ikonik dan warna bagi SHINee. Terlebih bila dibawakan saat konser. Pasti seluruh penonton akan ikut bernyanyi dan merasa nostalgia.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS