Makna di Balik Nama Anak Ae Sun dan Gwan Sik di Drakor When Life Gives You Tangerines

Hernawan | Nur Fadillah
Makna di Balik Nama Anak Ae Sun dan Gwan Sik di Drakor When Life Gives You Tangerines
Potongan Adegan Drama When Life Gives You Tangerines (instagram.com/netflixid)

Apa yang diharapkan orang tua saat memberi nama pada anak-anaknya? Setiap nama mengandung pesan dan harapan untuk kehidupan yang bermakna dan sukses. Nama dapat melambangkan kekuatan, ketahanan, atau kelembutan dan kasih sayang. Nama bukan sekadar label—nama adalah anugerah rohani yang diberikan orang tua kepada anak mereka, berkat dan harapan agar anak-anak tumbuh di jalan yang baik dan penuh harapan.

Dalam drama When Life Gives You Tangerines, Ae Sun, yang diperankan oleh IU, dan Gwan Sik, yang diperankan oleh Park Bo Gum, memiliki pemikiran seperti itu saat memberi nama anak-anak mereka.

Putri tertua mereka diberi nama Geum Myeong, di mana "Geum" berarti emas. Sedangkan putra keduanya diberi nama Eun Myeong, "Eun" berarti perak. Anak bungsu mereka diberi nama Dong Myeong, "Dong" berarti perunggu.

Emas, perak, perunggu merupakan tiga medali yang sangat berarti dan bergengsi, yang diperoleh Ae Sun dan Gwan Sik semasa hidup mereka. Dalam drama tersebut, Gwan Sik pernah bermimpi menjadi atlet lintasan dan lapangan di masa mudanya. Namun, mimpinya itu sirna setelah ia menikah dengan Ae Sun. Setelah berkeluarga, ia bekerja sebagai nelayan untuk menghidupi istri dan anaknya.

Mimpi memenangkan medali akhirnya diwujudkan dalam nama ketiga anaknya. Mereka adalah medali paling berharga yang pernah diterima Gwan Sik. Dan mungkin bagi setiap orang tua, anak adalah harta terbesar dalam hidup dan sesuatu yang rela mereka korbankan tanpa meminta imbalan apa pun, asalkan anak-anak mereka aman dan bahagia.

Anak-anak adalah medali paling terhormat dan berharga yang pernah diterima orang tua. Mereka ditempa melalui cinta tanpa syarat dan pengorbanan diam-diam, tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Baik dalam fiksi maupun kehidupan nyata, cinta orang tua kepada anak mereka tidak mengenal batas dan tidak pernah menuntut imbalan apa pun.

Nama yang diberikan oleh orang tua bukan sekadar label melainkan pesan, mimpi, serta harapan mendalam yang ingin mereka percayakan kepada kehidupan anak-anak mereka. Baik sederhana maupun rumit, setiap nama menyimpan kisahnya sendiri. Nama bisa jadi harapan untuk masa depan yang cerah, doa untuk kesehatan dan keselamatan, atau harapan agar anak dapat mengatasi berbagai tantangan hidup.

Bagi Gwan Sik, ketiga anaknya adalah medali bergengsi yang tidak pernah diraihnya di masa mudanya, tetapi ia tidak pernah menyesalinya. Alih-alih medali atlet, ia memperoleh keluarga yang bahagia, sesuatu yang akan tetap dipilihnya jika diberi kesempatan lagi.

Mungkin dulu sang ayah mendambakan kemenangan dalam olahraga, tapi sekarang ia mengerti bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari kemenangan di luar—kebahagiaan datang dari momen-momen sederhana dalam hidup, hal-hal yang ia anggap penting.

Bahkan tanpa satu pun medali yang tergantung di dinding, setiap kali ia melihat anak-anaknya bahagia dan sehat, Gwan Sik merasa seperti pemenang sejati. Ia memiliki semua yang ia butuhkan: cinta, kehangatan, dan kegembiraan—hal-hal yang tidak semua orang dapat memilikinya secara bersamaan.

Ada yang bilang bahwa nama anak-anak itu mungkin mencerminkan mimpi-mimpi yang tidak pernah tercapai oleh Gwan Sik. Tapi, setiap orang tua pasti paham bahwa nama anak bukan hanya cerminan mimpi-mimpi yang tidak terpenuhi melainkan itu adalah pilihan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak