Pihak Academy Minta Maaf atas Respons Serangan Israel terhadap Hamdan Ballal

Sekar Anindyah Lamase | Gigi Ann
Pihak Academy Minta Maaf atas Respons Serangan Israel terhadap Hamdan Ballal
Hamdan Ballal (x.com)

Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS) sampaikan permintaan maaf atas pernyataan resmi mereka sebab tak menyebutkan nama sutradara Hamdan Ballal setelah serangan kekerasan dari Israel yang ia terima beberapa waktu lalu. 

Permintaan maaf tersebut disampaikan setelah kritik keras dilontarkan oleh banyak anggota the Academy mengenai pernyataan itu pada pekan lalu.

Pada surat kepada anggota Academy, CEO akademi Bill Kramer dan presidennya, Janet Yang, mengungkapkan bahwa mereka menyesal tak merilis pernyataan langsung mengenai sang sutradara asal Palestina itu.

"Kami dengan tulus meminta maaf kepada Tuan Ballal dan seluruh seniman yang merasa tam didukung pernyataan kami sebelumnya dan ingin menegaskan bahwa Academy mengutuk kekerasan seperti ini di mana pun di dunia," ungkap mereka.

"Kami benci penindasan kebebasan berbicara mengenai situasi apa pun," tulis pernyataan tersebut.

Serangan tersebut berlangsung beberapa minggu setelah Hamdan Ballal bersama rekan-rekan sutradaranya meraih penghargaan film dokumenter terbaik di Academy Awards atau Oscar dan sudah dikecam oleh banyak organisasi film.

Namun, pada pernyataan awal, the Academy Academy pada Rabu (26/3) hanya mengungkapkan bahwa pihaknya mengutuk "merugikan atau menekan seniman atas karya atau sudut pandang mereka."

Yuval Abraham, sebagai jurnalis dan salah satu sutradara No Other Land, sangat mengecam tindakan dan tanggapan itu. Bahkan, ia membandingkan pernyataan AMPAS dengan "diamnya AMPAS kepada serangan Hamdan."

Pada Jumat (28/3), terdapar sekitar 600 dari 11.000 anggota Academy menyampaikan surat terbuka yang mengungkapkan bahwa pernyataan tersebut "jauh dari sentimen yang diinginkan saat ini."

Sejumlah artis yang telah menandatangani surat terbuka itu di antaranya ada Joaquin Phoenix, Olivia Colman, Riz Ahmed, Emma Thompson, Javier Bardem, Penélope Cruz serta pembuat film The Zone of Interest Jonathan Glazer.

Dewan gubernur Academy pun langsung merespon surat terbuka itu dengan mengadakan pertemuan yang berakhir pada Kramer dan Yang merilis pernyataan baru.

Hamdan Ballal awalnya dilaporkan telah mengalami kekerasan hingga diculik oleh Israel pada awal pekan lalu. Setelah ditahan hingga lebih dari 20 jam, sang sutradara akhirnya dibebaskan oleh tentara Israel.

Hamdan Ballal bersama dua warga Palestina lainnya dituding telah melemparkan batu ke pemukim Israel, dan tuduhan tersebut langsung dibantah tegas oleh mereka.

Usai dibebaskan, Hamdan Ballal memberikan pernyataan kepada The Associated Press jika seorang pemukim Israel telah menendang kepalanya "seperti bola" ketika mereka menyerang desanya.

"Saya sadar bahwa mereka menyerang saya secara khusus," beber Ballal di sebuah rumah sakit Tepi Barat usai dibebaskan tentara Israel pada hari Selasa. "Ketika mereka mengatakan 'Oscar,' Anda paham. Saat mereka mengatakan nama Anda, Anda paham."

Hamdan Ballal bersama teman-temannya berhasil meraih Piala Oscar dalam sebuah film dokumenter bertajuk No Other Land. Film tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Israel-Palestina.

Film No Other Land berkisah mengenai situasi di Masafer Yatta, yang ditetapkan oleh militer Israel sebagai zona pelatihan tembak langsung pada 1980-an. Mereka juga memerintahkan pengusiran penduduk yang sebagian besar merupakan orang Arab Badui.

Ada 1.000 penduduk yang sebagian besar memilih tetap tinggal di wilayah itu, tetapi tentara secara rutin meruntuhkan rumah, tenda, tangki air, hingga kebun zaitun mereka.

Usai tak mendapatkan distributor AS meski telah meraup banyak pujian, No Other Land akhirnya dirilis sendiri di bioskop. Film tersebut bahkan berhasil melampaui US$2 juta di bioskop Amerika Utara sebelum meraih Oscar.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak