Check Out Sekarang, Pay Later: Film yang Mengangkat Fenomena Bayar Nanti

Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Check Out Sekarang, Pay Later: Film yang Mengangkat Fenomena Bayar Nanti
Poster Pay Later (Vision+ Originals)

Di tengah perkembangan dunia digital yang semakin pesat, fenomena pay later atau "bayar nanti" menjadi salah satu kebiasaan yang banyak diterima masyarakat Indonesia. Sebagai bentuk kemudahan dalam bertransaksi, pay later memang memudahkan banyak orang untuk membeli barang atau jasa tanpa harus membayar di awal, yang kemudian dibayar dalam periode tertentu. 

Namun, di balik kemudahan itu, apakah kita sudah siap dengan konsekuensi yang bisa timbul? Nah, ‘Film Check Out Sekarang, Pay Later’ (versi layar lebar dari series Pay Later) menawarkan sebuah perspektif segar mengenai fenomena ini, dalam balutan komedi yang ringan tapi cukup mendalam. 

Diproduksi sama pihak Scovi Films, yang kali ini kolab sama Rapi Films, ‘Film Check Out Sekarang, Pay Later’ jelas merupakan kolaborasi antara dua rumah produksi yang tentu saja membawa harapan tinggi untuk kualitas produksi film ini. 

Sobat Yoursay penasaran siapa para bintangnya? Sini kepoin!

Film ini akan dibintangi para bintang yang sudah nggak asing lagi, yakni: Amanda Manoppo dan Fajar Sadboy, yang akan kembali memerankan karakter utama. Penambahan aktor dan aktris baru seperti Devano Danendra, Sastra Silalahi, Jovial Da Lopez, dan Lukman Sardi, tentunya akan ngasih dinamika baru yang segar dalam cerita. Dan kehadiran mereka, seharusnya bisa memperkaya jalinan kisahnya dan menyuguhkan kejutan baru untuk penonton.

Apa yang Membuat ‘Film Check Out Sekarang, Pay Later’ Layak Dinantikan? 

‘Film Check Out Sekarang, Pay Later’ berusaha menggali isu tersebut dengan cara yang menghibur. Di balik humor dan situasi yang seringkali absurd, film ini bisa jadi sebuah pengingat bahwa terkadang kenyamanan bisa membawa kita ke masalah yang lebih besar jika kita nggak berhati-hati. Dengan karakter-karakter yang terjebak dalam penggunaan paylater secara berlebihan, film ini bisa jadi sarana untuk memahami lebih dalam mengenai bagaimana budaya konsumtif berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.

Dan kemudian, hal menarik dari ‘Film Check Out Sekarang, Pay Later’ terkait transisinya dari series komedi yang sukses di Vision+ ke format film layar lebar. Adaptasi semacam ini biasanya biasanya selalu menghadirkan tantangan tersendiri. 

Sebagai film, tentu ada harapan agar cerita yang sudah dikenal dan disukai banyak orang (dalam series) tetap mempertahankan unsur-unsur humor dan karakter yang kuat, tapi juga mampu memberikan pengalaman sinematik yang lebih mendalam dan intens.

Di bawah arahan sutradara Ardy Octaviand, yang juga menyutradarai series aslinya, film ini sepertinya akan tetap mempertahankan sentuhan khas yang sudah berhasil menarik perhatian penonton.  

Tentu saja, tantangannya adalah bagaimana menjaga ritme yang menghibur tapi tetap ngasih ruang buat karakter-karakternya untuk berkembang lebih jauh.

Kendatipun hadir dengan genre komedi, ‘Film Check Out Sekarang, Pay Later’ nggak cuma mau membuat penonton tertawa lho. Film ini juga berpotensi mengangkat isu penting mengenai manajemen keuangan pribadi dan bagaimana budaya konsumtif bisa berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari. 

Dan film ini bisa jadi sarana untuk menyentil kebiasaan buruk dalam menggunakan fitur tersebut. Apakah kita sudah cukup cerdas mengelola keuangan, atau justru terjebak dalam lingkaran hutang konsumtif? Tanpa terasa, ‘Film Check Out Sekarang, Pay Later’ bisa jadi alat perenungan yang mengingatkan penonton untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan finansial.

Sayangnya, film ini masih dalam tahap persiapan produksi dan direncanakan akan tayang di bioskop pada akhir tahun 2025 atau awal tahun depan. Masih lama memang, tapi bukankah waktu bergulir begitu cepat? Ups.

Yuk, kita tunggu kabar selanjutnya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak