Bukan Anime Romance Biasa, Ini Alasan Kamu Harus Nonton My Dress-Up Darling

Sekar Anindyah Lamase | Raysazahra A.M
Bukan Anime Romance Biasa, Ini Alasan Kamu Harus Nonton My Dress-Up Darling
Anime My Dress-Up Darling (CloverWorks)

Sejak pertama kali tayang di awal tahun 2022, anime My Dress-Up Darling langsung jadi bahan omongan di mana-mana.

My Dress-Up Darling mengisahkan Wakana Gojo, siswa pendiam yang gemar membuat boneka Hina tradisional, dan Marin Kitagawa, siswi populer dengan mimpi besar jadi cosplayer.

Hobi mereka yang tampak bertolak belakang justru jadi jembatan yang menyatukan. Marin menggandeng Gojo untuk mewujudkan kostum-kostum cosplay impiannya dan dari situlah hubungan mereka perlahan tumbuh jadi romansa.

Anime ini sukses bikin penikmat romance dan slice of life jatuh hati berkat ceritanya yang fresh, visual yang memanjakan mata, serta chemistry antar karakter utama yang menggemaskan.

Nggak heran kalau anime ini banjir pujian dan bahkan menang di ajang Crunchyroll Awards untuk kategori Best Character Design dan Best Ending Sequence.

Nah, kalau kamu masih ragu buat nonton, ini dia 6 alasan kenapa My Dress-Up Darling wajib masuk watchlist kamu!

1. Visual Animasi yang Manjakan Mata

Salah satu alasan utama kenapa My Dress-Up Darling jadi favorit banyak orang adalah kualitas animasinya yang luar biasa.

Anime ini digarap oleh studio ternama CloverWorks yang juga sukses menangani Horimiya, Rascal Does Not Dream of Bunny Girl Senpai, hingga yang terbaru The Fragrant Flowers Bloom With Dignity.

Lewat tangan CloverWorks, setiap adegan di My Dress-Up Darling tampil begitu mulus dan detail. Karakter-karakternya didesain dengan sangat cermat dan begitu memesona di layar.

Nggak heran kalau anime ini sampai menang penghargaan Best Character Design. Buat kamu yang suka visual kece, anime ini jelas nggak boleh dilewatkan.

2. Dibumbui Detail Otaku dan Tradisi Jepang

My Dress-Up Darling memang populer sebagai anime romance, tapi yang bikin kisahnya terasa lebih hidup adalah bagaimana anime ini menampilkan dunia cosplay, budaya otaku, dan bahkan kerajinan tradisional seperti pembuatan boneka Hina.

Semua elemen itu disuguhkan dengan detail dan pemahaman yang tak setengah-setengah. Shinichi Fukuda, sang mangaka, beberapa kali mengungkap betapa banyak riset yang ia lakukan demi menggambarkan dunia para karakternya secara akurat.

Hasilnya, anime ini terasa autentik dan sesuai dengan komunitas yang diangkat. Pendekatan ini jadi angin segar di genre romance karena memberi lapisan cerita yang lebih dalam dan berisi.

3. Perkembangan Chemistry yang Dibangun

Salah satu hal yang sering bikin anime romance terasa klise adalah karakter utama yang terasa terlalu sempurna atau terlalu dibuat-buat demi drama cinta.

Tapi My Dress-Up Darling justru menampilkan Marin dan Gojo sebagai karakter yang berkembang secara perlahan tapi terasa realistis.

Gojo, misalnya, memang punya rasa percaya diri yang rendah, tapi sejak awal sudah terlihat kalau dia memiliki dedikasi dan ketekunan kuat. Sementara Marin, meski terlihat ceria dan percaya diri, juga punya sisi rapuh.

Seiring cerita berjalan, kita bisa lihat gimana keduanya tumbuh bersama, saling memahami, dan belajar jadi pribadi yang lebih baik. Chemistry yang terjalin di antara mereka pun membuat penonton ikut terhubung dari episode ke episode.

4. Turut Menyinggung Soal Jati Diri

Di balik kisah cinta yang menggemaskan, My Dress-Up Darling juga menggali isu-isu personal yang cukup mendalam, khususnya soal jati diri.

Anime ini menyisipkan soal penerimaan diri, kejujuran terhadap identitas pribadi, serta refleksi terhadap norma gender yang selama ini dianggap baku.

Menariknya, semua aspek tersebut dirangkai secara halus dan terintegrasi dengan mulus ke dalam cerita utama. Hal ini pun memperkaya narasi dan memberi makna tambahan pada perjalanan karakternya.

5. Sentuhan Mode yang Jadi Daya Tarik Tersendiri

Mayoritas anime romance biasanya mengambil latar sekolah dan My Dress-Up Darling termasuk salah satunya. Karena itu, wajar kalau sebagian besar karakter tampil dengan seragam.

Tapi berkat tema cosplay yang dibawa, anime ini berhasil lepas dari pakem visual yang itu-itu saja. Lewat karakter Marin, unsur fashion dalam cerita benar-benar dimaksimalkan.

Setiap penampilannya terkesan fresh dan modis, entah itu saat ia tampil sebagai dirinya sendiri atau saat bertransformasi lewat kostum cosplay. Bahkan karakter pendukung pun ikut disorot lewat pilihan busana yang nggak kalah keren.

6. Pesona Female Lead yang Jadi Favorit

Banyak karakter cewek di anime romance yang digambarkan terlalu pendiam atau malah kelewat galak.

Tapi Marin Kitagawa berada di tengah-tengah: dia tahu apa yang dia suka, berani mengambil keputusan sendiri, tapi tetap bisa menghormati orang lain.

Yang bikin Marin makin standout adalah bagaimana dia menjalani hobinya tanpa rasa malu. Ia bangga dengan dunia cosplay yang dia cintai dan nggak segan berdiri teguh kalau ada yang meremehkannya.

Di balik itu, Marin juga punya sisi lembut dan rapuh yang bikin penonton bisa melihat sisi manusiawinya.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak