Kenali 5 Penyebab Nokturia, Kebiasan Buang Air Kecil Tengah Malam

Munirah | Lintang Larissya
Kenali 5 Penyebab Nokturia, Kebiasan Buang Air Kecil Tengah Malam
Ilustrasi Buang Air Kecil. (pixabay)

Apakah kamu merupakan salah satu yang memiliki kebiasan kecing berlebihan pada malam hari? Mungkin kamu menderita gangguan buang air kecil yang disebut nokturia.

Bagi pengidap nokturia saat tidur tubuh akan lebih sedikit menghasilkan urin kental, sehingga penderita akan terbangun berulang kali pada tengah malam untuk kencing, hal ini tentu akan membuat penderita tidak mendapatkan kualitas tidur yang maksimal.

Nokturia pada umumnya terjadi pada lansia, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada semua orang dengan segala umur.

Melansir health.com, penyebab nokturia disebabkan oleh berbahai kondisi kesehatan, menurut America Urological Association (AUA), pengidap nokturia memproduksi urin dalam jumlah normal, tetapi akan merasakan ingin buang air kecil meskipun kandung kemih mereka masih cukup kosong.

Berikut adalah daftar kondisi medis atau masalah lain yang memungkinkan terjadinya nokturia:

1. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

Nokturia adalah salah satu gejala BPH atau pembesaran prostat. Pada pria, seiring bertambahnya usia tidak jarang kelenjar prostat mereka membesar. Karena kelenjar membesar maka aliran urin menjadi tersumbat atau terhambat.

2. Edema

Penyakit selanjutnya yang memiliki gejala nokturia adalah edema. Edema adalah penumpukan cairan dalam ruang di antara sel tubuh. Cairan tersebut menumpuk sehingga membuat jaringan tubuh menjadi bengkak, karena hal itu nokturia dapat terjadi.

3. Disfungsi kandung kemih

Masalah kandung kemih dapat terjadi pada pria atau wanita. Hal ini terjadi ketika kandung kemih terlalu aktif sehingga menyebabkan keinginan untuk buang air kecil secara tiba-tiba.

Infeksi umum pada saluran kandung kemih sering kali menyebabkan keinginan tiba-tiba untuk buag air kecil. Menurut The Mayo Clinic, dikutip dari health.com, gejala nokturia pada infeksi kandung kemih akan bersamaan dengan tanda-tanda infeksi lainnya seperti demam, nyeri panggul, atau bagian perut bawah.

4. Obstructive Sleep Apnea

Terbangun beberapa kali di malam hari untuk buang air kecil dapat terjadi pula karena gangguan tidur atau dapat disebut Obstructive Sleep Apnea. Kondisi ini menyebabkan pelepasan atrial natriuretic peptide (ANP) yakni hormon yang menyebabkan ginjal memproduksi lebih banyak urin.

5. Gaya hidup

Siapa sangka jika gaya hidup dapat menyebabkan nokturia. Meminum banyak air setiap malam sebelum tidur dapat pula membuat kamu terbangun untuk ke kamar mandi. Saran dari American Urological Association (AUA), dalam kehidupan sehari-hari, perlu dipertimbangakan minuman yang dikonsumsi, seperti alkohol dan kafein atau minuman lain yang bersifat diuretik, yakni minuman yang mampu meningkatkan produksi urin.

Kalau kamu merasakan gejala dari penyakit lain lebih baik segera periksakan ke dokter.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak