Gastritis: Penyebab dan Cara Mencegahnya, Hindari Sebelum Terlambat!

Ayu Nabila | Shelly Effie Irna Nurhaliza
Gastritis: Penyebab dan Cara Mencegahnya, Hindari Sebelum Terlambat!
Ilustrasi seorang penderita Gastritis. (Pixabay)

Apa itu Gastritis? Sebenarnya apa saja sih yang dapat memicu terjadinya Gastritis?

Gastritis adalah penyakit yang disebabkan oleh peradangan mukosa lambung, sehingga mengakibatkan pembengkakan yang dapat mengganggu pencernaan kita. Beberapa tanda dari Gastritis yaitu mual, muntah, rasa penuh, sering bersendawa, dan nyeri dibagian perut atas. Salah satu penyebab Gastritis dikarenakan peningkatan asam lambung.

Di dalam tubuh manusia ada ketikdakseimbangan antara asam lambung dengan mukosa. Keduanya bekerja saling berlawanan sehingga mengakibatkan iritasi pada lambung. Proses ini yang meningkatkan risiko terjadinya Gastritis. Di Indonesia sendiri, kasus penduduk yang mengalami Gastritis cukup tinggi. Persentase angka kejadian Gastritis di Indonesia menurut WHO (World Health Organization) yakni sekitar 40,8 persen.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalisir risiko terjadinya Gastritis. 

Mengonsumsi Alkohol

Menurut Rahayuningsih dalam bukunya yang membahas sistem pencernaan, menyebutkan bahwa kandungan etanol dalam alkohol dapat merusak sawar pada dinding mukosa lambung sehingga dapat mengiritasi lambung. Maka dari itu, hindari mengonsumsi alkohol ya sobat!

Kebiasaan Merokok

Merokok dapat menyebabkan Gastritis, apakah benar?

Tahukah kamu bahwa kandungan asam nikotinat pada rokok dapat menyebabkan suplai darah di sekitar pembuluh darah lambung terganggu yang berpengaruh pada berkurangnya produksi mucus. Mucus (lendir) sendiri berfungsi sebagai proteksi agar tidak terjadi iritasi pada lambung, sehingga dapat mencegah terjadinya gastritis.

Selain itu, kandungan di dalam rokok yang lain yaitu CO (Carbon monoksida) juga dapat diikat dengan mudah oleh Hb (Hemoglobin) daripada oksigen, sehingga terjadi penurunan perfusi jaringan di lambung. Begitupula kandungan asam nikotinat yang juga dapat mengakibatkan perokok menjadi tidak nafsu makan. Pada akhirnya, lambung tidak mencerna makanan karena tidak ada makanan yang masuk dan malah mencerna mukosa lambung.

Stres

Stres dapat meningkatkan kadar HCl (Hidrogen Clorida) dalam lambung karena adanya peningkatan aktivitas saraf simpatis oleh epinefrin, sehingga kadar HCl yang berlebih dapat mengiritasi lambung. Fakta lain menyebutkan bahwa kaum wanita lebih berisiko mengalami stres dibandingkan laki-laki, sehingga wanita cenderung sering mengalami Gastritis. Oleh karena itu, aturlah pola stres agar sobat terhindar dari gastritis, ya!

Pemakaian Obat Anti Inflamasi

Contoh dari obat anti inflamasi nonsteroid yaitu obat asam mefenamat, aspirin, dan lain-lain. Obat tersebut dapat menaikkan kadar asam lambung. Selain itu, obat ini juga dapat mengakibatkan kerusakan pada epitel mukosa lambung dan menambah derajat keasaman di lambung sehingga dapat menyebabkan Gastritis. Oleh karena itu, jangan lupa konsultasikan ke dokter ya!

Pola Makan dan Usia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian Gastritis banyak ditemukan pada pasien usia 20-50 tahun. Hal ini karena pola makan seseorang cenderung lebih dipengaruhi oleh lingkungannya karena sebagian besar aktivitas dilakukan di luar rumah. Pola makan yang tidak teratur ini dapat mengakibatkan berubahnya proses pencernaan dalam tubuh akibat kondisi makanan dalam tubuh yang tidak memadai.

Sehingga, kondisi ini memicu kenaikan asam lambung. Oleh karena itu, konsumsilah makanan secara teratur tiga kali makanan berat dan tiga kali makanan ringan.

Makanan yang dikonsumsi

Selain dari pola makan yang tidak teratur, sering mengonsumsi makanan yang tinggi protein, makanan pedas, dan minum kopi juga dapat memicu Gastritis.

Lalu, apa saja sih makanan yang memicu Gastritis? Berikut ada beberapa makanan yang perlu dihindari untuk penderita Gastritis.

1. Susu

Susu merupakan salah satu makanan yang berprotein tinggi yang dapat dicerna oleh tubuh. Untuk mengonsumsi ini, tidak disarankan makan bersamaan dengan makanan yang berat atau yang berprotein tinggi. Kenapa bisa begitu?

Sebab dapat memicu produksi asam lambung yang berlebih sehingga dapat menyebabkan suasana lambung menjadi sangat asam yang mengakibatkan mukosa lambung teriritasi. Padahal susu itu sangat kaya akan gizi sobat, tetapi tetap harus seimbang, ya!

2. Protein Hewani

Selain susu, di dalam daging sapi, ayam, telur maupun ikan juga mengandung protein dan lemak yang cukup tinggi. Mengonsumsi bahan tersebut dalam jumlah yang berlebih lebih baik dihindari bila dikonsumsi dengan makanan berat atau bumbu masakan berbau tajam yang lain.

Tingginya kandungan protein dapat mengakibatkan kadar asam lambung diproduksi terlalu berlebih, kerja pencernaan pun meningkat sehingga dapat mencederai lambung. Kondisi ini sangat perlu dihindari oleh penderita Gastritis.

3. Kopi

Kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi orang Indonesia, karena bisa meminimalisir rasa kantuk. Akan tetapi, tahukah sobat jika berlebihan dalam mengonsumsi kopi dapat menyebabkan Gastritis?

Di dalam kopi ada kandungan kafein yang dapat menstimulasi sistem saraf pusat sehingga meningkatkan aktivitas lambung untuk sekresi asam lambung dan pepsin. Dengan demikian, suasana lambung akan menjadi semakin asam yang mengakibatkan lambung rentan mengalami iritasi. 

4. Sambal

Siapa, sih, pecinta pedas yang enggak suka sambal? Sambal mengandung rasa pedas yang sebenarnya merupakan kombinasi dari beberapa asam. Di samping itu, sambal merupakan salah satu bahan makanan yang dapat meningkatkan produksi asam lambung sehingga suasana asam pada lambung dapat menjadi semakin tinggi yang kemudian dapat menyerang dinding lambung dan menyebabkan perlukaan pada mukosa lambung.

Selain beberapa hal yang disebutkan di atas, hal yang harus dihindari oleh penderita Gastritis, yaitu memakan makanan yang terlalu panas atau dingin karena akan nyeri di perut. Sebaiknya, pilih makanan yang hangat yang sesuai dengan suhu tubuh. Lalu, pilihlah makanan yang lunak atau lembek, dan masakan yang dimasak dengan cara direbus, disemur atau ditim agar lambung dapat mencerna dengan mudah. Hindarilah makanan yang digoreng karena biasanya tekstur yang dihasilkan keras dan sangat sulit untuk dicerna oleh lambung sehingga berisiko terkena Gastritis.

Gastritis dapat berbahaya bagi kesehatan, sehingga kita harus hindari makanan yang memicu gastritis, berhenti mengonsumsi alkohol, tidak merokok, mengurangi obat-obatan nonsteroid, serta menjaga pola makan agar tetap sehat dan seimbang. Yuk, mulai cegah Gastritis dengan pola hidup sehat dari sekarang dengan mencoba menerapkan hal-hal di atas!

Referensi

Arikah, Lailatul Muniroh. Riwayat Makanan yang Meningkatkan Asam Lambung yang sebagai Faktor Risiko Gastritis. Jurnal Gizi Indon 2015, 38(1):9-20

Alkohol. D.D. Keperawatan Medikal Bedah (Sistem Pencernaan). Yogyakarta: Gosyen Publishing. (2010).

Rahayuningsih. D.D. Keperawatan Medikal Bedah (Sistem Pencernaan). Yogyakarta: Gosyen Publishing. (2010).

Sukarmin. Keperawatan pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. (2013).

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak