Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai meningkat lagi ditengah masa pandemi. Menurutaporan beberapa daerah banyak mengalami kenaikan yang cukup signifikan terhadap jumlah kasusnya. Lalu bagaimana upaya menganggulangi kasus ini? Mari kita simak.
Kasus DBD ini biasa dialami oleh berbagai usia dewasa maupun anak-anak, namun lebih sering dialami oleh anak-anak. banyak anak-anak yang meninggal dunia oleh penyakit ini dikarenakan salah satunya yaitu orang tua kurang edukasi terhadap penyakit ini, sehingga terjadi telat dalam penanganan dokter yang dapat menimbulkan gejala yang lebih parah bahkan bisa menyebabkan kematian. Maka dari itu, diharapkan kepada masyarakat waspada ancaman DBD dan masyarakat juga perlu edukasi lebih mengenai penyakit demam berdarah.
Penyakit demam berdarah ini biasanya muncul ketika pergantian musim dari musim kemarau ke musim hujan. Oleh karena itu, masa penularan penyakit demam berdarah di daerah-daerah yang curah hujannya cukup tinggi yang dimana banyak genangan atau penampungan air yang akan menimbulkan populasi nyamuk dinamakan nyamuk Aedes Aegepty. Kasus DBD ini selalu muncul setiap tahun terutama pada bulan-bulan tertentu yang merupakan masuknya musim hujan. Sehingga kita harus waspada dalam bulan-bulan seperti itu.
Dalam upaya pecegahan penyakit demam berdarah ini masyarakat sering melakukan kegiatan fogging yang pada dasarnya kegiatan fogging saja tidak cukup untuk mencegah penularan infeksi virus DBD ini. Oleh karena itu, harus dilengkapi dengan melakukan 3M. Upaya pencegahan oleh masyarakat juga dapat diterapkan dirumah masing-masing dengan melakukan 3M (menguras genangan air, menutup sumber air atau tempat air yang mungkin dapat nyamuk berkembang biak, mendaur ulang atau menghilangkan barang-barang bekas yang dapat menimbulkan nyamuk), dengan kita menerapkan di rumah masing-masing dan Dengan melakukan kegiatan fogging secara berbarengan maka kita lebih sulit terkena penularan virus demam berdarah tersebut.
Sementara itu, ciri-ciri gejala penyakit demam berdarah yaitu gejala paling umum penyakit demam berdarah ini adalah demam yang tinggi, trombositnya menurun, batu, pilek, nafsu makan berkurang, badan pegel-pegel, mual muntah dan kepala sakit. Jika mengalami gejala seperti ini harap segera ke dokter karena peyakit demam berdarah bisa bahaya kalau tidak ditangani segera. jika tidak dilakukan penanganan segera akan muncul bintik-bintik merah pada permukaan kulit yang artinya sudah memasuki fase kritis atau bisa juga menimbulkan komplikasi seperti terjadinya kegagalan sistem darah, pembesaran hati, pendarahan hebat, shock dan juga bisa menimbulkan kematian.
Penderita DBD dianjurkan untuk banyak istirahat, makan yang bergizi dan memperbanyak cairan (minum) agar tidak mengalami dehidrasi. Perlu kita sadari penyakit ini tidak bisa dianggap remeh. Oleh karena itu, Mari lindungi diri kita dan keluarga, mulai dari rumah untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD).