Bagi sebagian perempuan memiliki hidung mancung adalah impian. Oleh karena itu, tidak sedikit perempuan yang rela membayar lebih untuk memiliki hidung mancung melalui jalan operasi hidung.
Mengutip Healthline melalui Suara, operasi hidung bisa dilakukan atas dasar ingin memperbaiki penampilan atau atas dasar kesehatan. Masalah kesehatan yang umumnya terjadi adalah karena adanya masalah pernapasan atau kerusakan akibat kecelakaan atau cacat lahir.
Namun yang namanya operasi, tentu saja memiliki risikonya sendiri. Nah, sebelum kamu berencana melakukan operasi hidung. Ada baiknya kenali dulu apa saja risiko dan perawatan pasca operasi hidung yang mungkin saja bisa dialami seperti dikutip dari Alodokter dan Hellosehat.
Risiko Operasi Hidung
Semua operasi tentu memiliki efek samping dan risikonya masing-masing. Operasi hidung bisa menimbulkan beberapa risiko yang mungkin terjadi pada pasiennya.
Risiko yang mungkin saja terjadi adalah pendarahan berlebih. Pendarahan ini biasanya terjadi pada seminggu pertama. Dan tentu saja hal ini akan membuat pasien menjadi susah bernapas.
Selain pendarahan, risiko lainnya yang mungkin timbul antara lain nyeri dan bengkak dalam waktu yang cukup lama dan tidak kunjung reda, infeksi, munculnya negatif terhadap obat bius, dan terdapat bekas luka.
BACA JUGA: Waspada! Ini 4 Risiko Pasang Behel Selain Dengan Dokter Gigi
Tidak cukup sampai di situ, setelah melakukan operasi hidung kemungkinan pasiean akan mendapati lubang pada dinding di antara lubang hidung dan merasa hidungnya berbentuk aneh.
Bahkan ada juga implan yang terinfeksi atau menonjol keluar sehingga harus dilakukan operasi ulang untuk mengganti implan tersebut.
Perawatan Pasca Operasi Hidung
Setelah melakukan operasi hidung, ada baiknya pasien melakukan perawatan agar risiko yang mungkin muncul semakin berkurang.
BACA JUGA: 4 Jenis Operasi Hidung yang Enggak Cuma Bikin Mancung, Sudah Tahu Belum?
Perawatan tersebut antara lain seperti tidur dengan posisi yang lebih tinggi, menghindari meniup hidung, melindungi hidung dari air,dan juga menghindari aktivitas yang banyak gerakan seperti lari atau zumba.
Selain itu, pasien juga harus memilih pakaian dengan kancing depan atau resleting agar baju tidak melewati kepala, menggosok gigi secara perlahan, dan tidak menggunakan kacamata untuk mengurangi tekanan pada hidung.
Hal yang perlu diingat adalah, untuk menghindari komplikasi yang dapat terjadi, sebaiknya prosedur operasi hidung hanya dilakukan oleh dokter bedah di rumah sakit atau klinik dengan alat dan fasilitas yang memadai.
Nah, itu tadi sejumlah risiko dan perawatan pasca operasi hidung yang harus diketahui. Jangan sampai terlewat, karena ini penting.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS