Dewasa ini, menggunakan behel bak jadi sebuah kebutuhan fesyen yang lumrah digunakan remaja untuk bergaya. Namun, perlu diketahui, behel tentu bukanlah bagian dari fesyen, melainkan mutlak medis. Warna yang mencolok, serta bentuk uniklah yang membuat behel menarik.
Sayangnya, tren behel kian marak disalahgunakan oleh oknum yang mengaku bisa membenahi struktur gigi dengan behel meskipun tanpa harus ke dokter. Mulai dari oknum tukang gigi, hingga ke karyawan salon. Memang mencengangkan. Ditinjau dari akun Instagram @korbantukanggigi, setidaknya ada ratusan kasus penyalahgunaan behel oleh para oknum nakal yang akhirnya menimbulkan berbagai kasus penyakit baru.
Lantas, seperti apa bahayanya menggunakan behel bukan dengan ahlinya? Simak selengkapnya!
1. Dapat merusak letak dan fungsi gigi
Behel setidaknya terdiri dari kawat, bracket, dan karet yang sistem kerjanya saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Masing-masing bracket dan karetnya memiliki fungsi masing-masing yang dapat memberikan tekanan pada gigi, sehingga perlahan struktur giginya bergerak.
Namun, pada banyak kasus behel abal, pemasangan bracket dan karetnya banyak menyelahi aturan, bahkan cenderung membahayakan penggunanya. Hal ini tentu karena si tukang pasang behel palsu itu tidak mengerti kebutuhan gigi pasiennya, dan main pasang saja. Disadur dari situs Klikdokter.com, behel yang dipasang secara tidak tepat dapat merusak letak dan fungsi gigi yang sebenarnya.
2. Risiko infeksi dan pendarahan pada gusi
Bukan hanya berpotensi merusak letak dan fungsi gigi, menggunakan behel dengan serampangan alias asal-asalan bisa berisiko mengalami infeksi dan pendarahan pada gusi. Hal ini, karena kawat yang tidak disanggah dengan benar dan tepat dapat terlepas dan melukai gusi. Tidak hanya itu, gigi yang bergeser tidak sesuai dengan yang seharusnya juga bisa memicu posisi gigi dan gusi yang abnormal yang pada akhirnya dapat memicu gusi bengkak hingga bernanah.
3. Membuat gigi goyang hingga terlepas
Behel secara harfiah akan memberikan tarikan, tekanan, dan pergeseran pada mulut. Maka, kita tidak bisa semena-mena main tempel saja. Bayangkan jika alat yang ditempel di gigi taringmu ternyata memberikan tekanan ke atas? Atau gigi depanmu yang ternyata makin tertarik di kedalam atau sebaliknya. Semua ada ilmunya. Jika tidak sesuai, seluruh gigi serimu bisa goyang hingga tanggal loh. Ilmu ortodonti penting dalam tindakan medis untuk menempel kawat gigi, kalau tidak diperhatikan, maka dapat mengakibatkan gigi akan mekar dan lama-lama bisa lepas dari rahangnya. Bukannya keren, malah menyakitkan jadinya.
4. Tidak terjamin higienitasnya
Memasang behel di dokter gigi sudah pasti terjamin higienitasnya. Mulai dari sarung tangan, APD lengkap, hingga seluruh alat medis yang sudah disterilkan sebelum memulai perawatan. Namun, berbeda halnya dengan di tukang gigi atau salon yang kebanyakan masih alakadarnya. Bahkan, oknum petugas salon behel nakal banyak yang membaringkan tubuh pasiennya di atas karpet dan bantal, sejajar dengan pasien lain. Pun, dengan si 'dokter gadungannya' yang jarang membersihkan alat dan mengenakan sarung tangan serta masker. Kebayang joroknya?
Memasang behel bukan perkara lucu dan keren dipandang, tapi, kebutuhan medis. Jangan sekali-kalinya mencoba pemasangan behel di tempat lain selain dokter gigi profesional.