Hati-Hati! Ini 5 Kebiasaan Kerja yang Dapat Memicu Penyakit

Hayuning Ratri Hapsari | Deli An
Hati-Hati! Ini 5 Kebiasaan Kerja yang Dapat Memicu Penyakit
Ilustrasi pekerja kantoran (freepik/cookie_studio)

Pekerja kantoran melakukan kegiatan yang sama berulang kali setiap hari. Di kantor seorang pekerja juga harus duduk dalam waktu yang lama dan fokus menyelesaikan pekerjaan hingga lupa makan.

Kebiasaan ini jika terus dilakukan akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan dan memicu terkena berbagai penyakit serius.

Banyak orang yang tidak menyadari kalau yang biasa mereka lakukan bisa memicu penyakit. Kalau kamu termasuk pekerja yang biasa melakukan hal yang sama setiap hari, kamu harus berhati-hati dan perlu tau kebiasaan kerja yang buruk dapat meningkatkan risiko penyakit.

BACA JUGA: 4 Alasan Penting Harus Totalitas dalam Bekerja, Jangan Setengah-setengah!

Dilansir dari halodoc.com, berikut 5 kebiasaan kerja yang dapat memicu munculnya penyakit:

1. Bekerja lebih dari 8 jam

Seorang pekerja yang memiliki pekerjaan yang menumpuk akan memaksa dirinya untuk lembur dan bekerja lebih dari 8 jam setiap hari.

Jika tubuh dipaksa untuk bekerja lembur akan menurunkan stamina dan membuat tubuh rentan diserang penyakit. Menghabiskan pekerjaan dalam jangka waktu yang panjang akan membuat risiko terkena serangan jantung dan memicu penyakit stroke lebih tinggi.

Hal tersebut disebabkan bekerja hingga larut malam dapat meningkatkan stres, tekanan darah tinggi dan pola makan yang tidak teratur sehingga dapat memicu penyakit tersebut.

2. Menunda waktu makan

Pekerjaan yang menumpuk dan tenggat waktu yang singkat membuat seseorang fokus untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga menunda jam makan. Hal tersebut sangat tidak disarankan, karena dapat memicu masalah pada gangguan pencernaan, gerd, dan penyakit maag.

Menunda makan juga dapat membuat tubuh kekurangan energi sehingga menurunkan produktivitas dan mengganggu kinerja dalam bekerja.

Pekerja juga tidak disarankan menunda makanan yang sudah dibuka lebih dari 4 jam, karena makanan mungkin sudah terkontaminasi oleh kuman dan akan berbahaya jika dikonsumsi.

BACA JUGA: 4 Niat Bekerja yang Akan Membuat Kamu Menjadi Lebih Semangat

3. Membiasakan duduk dengan posisi membungkuk

Duduk menjadi rutinitas yang dilakukan dalam waktu yang lama oleh pekerja kantoran. Tapi banyak orang yang tidak menyadari kalau duduk dalam posisi yang salah dan berulang dapat memicu penyakit.

Salah satu duduk yang salah adalah duduk membungkuk. Duduk membungkuk bisa memicu terjadinya perubahan bentuk tulang belakang, membuat tubuh cepat lelah, mengganggu pencernaan yang mengakibatkan penumpuk lemak karena gangguan pencernaan.

Ada baiknya melakukan perengangan dengan berdiri sejenak dan berjalan sebentar agar tubuh tidak kaku.

4. Tidak menjaga kebersihan meja kerja

Meja kerja yang digunakan sehari-hari bisa menyimpan kuman dan bakteri, karena berbagai kegiatan yang dilakukan mulai dati bekerja, makan, minum, dan menyimpan barang-barang.

Agar tetap sehat, meja kerjamu harus rutin dibersihkan terutama keyboard karena memiliki banyak celah yang dapat menimbulkan penumpukan debu sehingga wajib dibersihkan agar terhindar dari serangan penyakit.

5. Jam tidur yang tidak cukup

Salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas kerja keesokan hari adalah tidur yang cukup di malam hari. Jam tidur yang tidak cukup akan menyebabkan munculnya rasa lelah keesokan hari sehingga lebih mudah mengantuk sehingga dapat menurunkan fokus dan konsentrasi saat bekerja.

Jika dilakukan terus-menerus, akan meningkatkan risiko terkena penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes.

Itulah beberapa kebiasaan kerja yang sering tidak disadari dapat memicu munculnya penyakit. Penting untuk menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut agar tubuh tetap sehat dan produktif.

Tetaplah menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga, menjaga pola makan, mengonsumsi multivitamin, dan istirahat yang cukup.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak