Mengenal Depresi dan Anxiety, Gejala yang Dialami Taemin SHINee saat Wamil

Hernawan | Hafsah Azzahra
Mengenal Depresi dan Anxiety, Gejala yang Dialami Taemin SHINee saat Wamil
Potret Taemin SHINee (Instagram/shinee)

Menurut Soompi pada 14 Januari 2022, Taemin dikabarkan mengalami penurunan kesehatan selama berada di militer akibat depresi dan anxiety. Sehingga main dancer SHINee terpaksa dipindahkan sebagai pekerja sosial selama sisa masa wamilnya.

Setelah menjalani masa mengabdinya, Taemin akan pulang pada 4 April 2023. Mengutip Instagram @exo.media pada Minggu (26/3/2023), Kai baru saja bertemu Taemin dan kondisi kesehatannya kini telah membaik. Kai juga menambahkan, ia ingin dance challenge “Rover” bersama Taemin saat rekan satu agensinya itu bebas dari militer.

Lantas, apa itu depresi dan anxiety yang menyebabkan Taemin harus dipindahtugaskan selama wamil?

Mengenal Depresi dan Anxiety

Menurut Halodoc, anxiety disorder dan depresi tidaklah sama. Orang yang mengalami depresi akan merasakan putus asa, marah, memiliki tingkat energi yang sangat rendah, dan lelah dengan pekerjaan yang harus dilakukan setiap hari.

Namun, anxiety lebih berbahaya dibanding depresi. Penderita akan mengalami gejala takut, panik, dan cemas. Serangan panik atau cemas ini terjadi secara tiba-tiba tanpa alasan. Sehingga, bisa sangat mengganggu. 

Penderita anxiety harus segera mendapat penanganan medis karena bisa membatasi kemampuannya bekerja, berhubungan dengan orang lain, dan hubungan dengan keluarga, bila terus dibiarkan.

85 persen orang yang mengalami depresi berat lama-kelamaan akan mengalami anxiety disorder. Sedangkan, kurang lebih 35 persennya akan berkembang menjadi gangguan panik. Orang yang mengalami depresi telah mencapai 4,4 persen dari populasi dunia atau lebih dari 300 juta orang. Selain itu, ada sekitar 800.000 orang melakukan bunuh diri tiap tahunnya akibat gejala ini.

Kemiripan dari depresi dan anxiety disorder membuat penyakit ini dianggap bagian dari gangguan suasana hati.

Masalah mental bisa memburuk bila mengalami: 

  • Kebijakan kesehatan dan keselamatan yang tidak mencukupi
  • Buruknya manajemen
  • Minimnya pengambilan keputusan untuk pekerjaan sendiri
  • Dukungan untuk karyawan yang rendah
  • Tidak fleksibelnya jam kerja
  • Tidak adanya tujuan perusahaan yang jelas

Sehingga perlu dilakukan:

  • Melindungi kesehatan mental dengan mengurangi memperhatikan risiko yang diakibatkan oleh pekerjaan
  • Jaga kesehatan mental pekerja dengan mengembangkan kekuatan karyawan dan memperhatikan aspek-aspek positif
  • Selalu dahulukan kesehatan mental karyawannya, apapun penyebabnya

Nah itulah serba-serbi depresi dan anxiety sebagaimana diderita Taemin SHINee saat wamil.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak