3 Penyebab Seseorang Mengalami Postcoital Dysphoria, Ada Perasaan Bersalah

Ayu Nabila | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
3 Penyebab Seseorang Mengalami Postcoital Dysphoria, Ada Perasaan Bersalah
Ilustrasi Postcoital Dysphoria (freepik.com/freepik)

Apakah kamu pernah menangis setelah melakukan hubungan intim dengan pasangan? Jika iya, itu berarti Anda sedang mengalami postcoital Dysphoria. Kondisi medis ini dapat terjadi pada pria dan wanita sebagai bentuk penyaluran emosi setelah mencapai titik klimaks atau orgasme

Menurut sebuah studi dari Journal Sexual Medicine, menemukan fakta bahwa 46% wanita yang melakukan hubungan intim pernah mengalami postcoital dysphoria. Selain itu, penelitian lain dari Journal of Sex & Marital Therapy juga menemukan adanya 20% pria yang pernah mengalami kondisi postcoital dysphoria pasca melakukan hubungan intim.

Meski begitu, tangisan pasca hubungan intim ini tak selamanya berkaitan dengan kesenangan atau kebahagiaan semata. Ada beberapa penyebab lain yang membuat seseorang menangis setelah berhubungan intim. Seperti apa penjelasannya? Melansir dari Flo.Health dan Hello Sehat, berikut tiga diantaranya.

1. Trauma

Trauma masa lalu akibat pelecehan atau kekerasan seksual bisa menjadi salah satu penyebab seseorang menangis setelah berhubungan intim. Sebab, ingatan buruk dimasa lalu  bisa kembali muncul dan mengganggu pikiran meski kegiatan seks tersebut dilakukan bersama pasangan serta dilandasi oleh cinta dan kasih sayang.

Jika kamu atau pasangan mengalami kondisi ini, sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada psikolog atau psikiater guna menghilangkan trauma tersebut.

2. Perasaan Bersalah

Wanita seringkali dituntut untuk membatasi nafsu seksualnya demi menjaga rasa malu dan harga diri. Akan tetapi, jika wanita tidak mampu melakukannya dan mengikuti kepuasan seksual, rasa bersalah akan muncul dan mulai membuatnya menangis.

BACA JUGA: 3 Manfaat Talas bagi Kesehatan, Bisa Jaga Kadar Gula Darah Tetap Normal

Perasaan bersalah ini juga dapat timbul jika hubungan intim dilakukan setelah adanya konflik hebat dengan pasangan. Untuk mengatasi hal ini kamu perlu berkomunikasi terlebih dahulu dengan pasangan guna menyelesaikan masalah yang terjadi sebelumnya. Sehingga hubungan intim yang dikakukan tidak lagi menimbulkan rasa bersalah atau benci dengan pasangan.

3. Perubahan Hormon

Saat seseorang melakukan hubungan seksual, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon cinta dan kebahagiaan hingga terjadinya orgasme. Beberapa hormon tersebut, yakni dopamin, oksitosin, dan serotonin. Namun, saat kamu selesai berhubungan intim, maka kadar hormon tersebut akan ikut menurun secara drastis.

Kondisi inilah yang bisa memicu terjadinya perubahan suasana hati dan membuat seseorang menangis, terlebih pada pasangan muda yang belum mampu mengontrol emosi dengan baik.

Itulah tadi pembahasan tentang tiga penyebab seseorang mengalami postcoital dysphoria. Semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak