Rilis Trailer, Film Rabbit Trap Bakal Bawa Dev Patel ke Jurang Mimpi Buruk

Hayuning Ratri Hapsari | Raysazahra A.M
Rilis Trailer, Film Rabbit Trap Bakal Bawa Dev Patel ke Jurang Mimpi Buruk
Film Rabbit Trap (Magnolia Pictures)

Dev Patel pertama kali menjajal kursi sutradara lewat Monkey Man pada 2024 lalu. Di tahun ini, ia mencoba peruntungan di genre psychological horror sebagai bintang utama film Rabbit Trap.

Rabbit Trap merupakan hasil karya Bryn Chainey yang baru melakukan debutnya sebagai sutradara. Film ini dibintangi oleh Dev Patel bersama Rosy McEwen (Blue Jean) dan Jade Croot (The Witcher).

Dalam film ini, Dev Patel berperan sebagai Darcy Davenport. Darcy (Dev Patel) dan Daphne (Rosy McEwen) Davenport baru saja meninggalkan hiruk pikuk London untuk menetap di sebuah pondok terpencil di pedalaman Wales, demi mencari suasana tenang sekaligus inspirasi kreatif dan akustik.

Namun, ketenangan yang mereka harapkan ternyata jauh dari kenyataan. Saat pasangan ini mulai menjelajahi lingkungan baru mereka dengan membawa peralatan musik untuk merekam, Darcy tanpa sengaja menemukan sebuah faerie circle.

Faerie circle ialah lingkaran misterius yang memancarkan frekuensi aneh dan sulit diidentifikasi.

Penemuan ganjil itu segera diikuti oleh kemunculan seorang anak misterius (Jade Croot) yang mengaku tinggal di sekitar sana dan antusias ingin berteman dengan keluarga Davenport.

Kehadiran anak itu silih berganti terasa akrab sekaligus mencurigakan, hingga perlahan membuka retakan hubungan dan rahasia tersembunyi yang selama ini tak pernah mereka hadapi.

Semua itu kemudian mengancam kestabilan psikologis dan spiritual pasangan Davenport, seakan menyeret mereka ke dalam mimpi buruk yang tak terelakkan.

Produksi film ini dikerjakan oleh Elijah Wood dan Daniel Noah melalui SpectreVision, serta Lawrence Inglee bersama Elisa Lleras, Alex Ashworth, dan Sean Marley.

Dev Patel tidak hanya berperan sebagai pemeran utama, tetapi juga ikut menjabat sebagai produser eksekutif bersama Benjamin Kramer dari Wiser Film, Kyle Stroud dan Tom Ogden dari Carte Blanche, serta Stephen Kelliher dan Sophie Green dari Bankside Films.

Berbicara soal filmnya, Bryn Chainey menjelaskan bahwa Rabbit Trap berangkat dari pengalaman trauma yang sering kali sulit dijelaskan.

Dampak trauma biasanya samar dan tak terungkap. Ia bisa merayap, menyebar, lalu menginfeksi. Kadang membuat kita ragu pada diri sendiri seolah ada sesuatu yang salah, tapi kita tak tahu apa penyebabnya,” ungkap Bryn Chainey, dikutip pada Rabu (20/8/2025).

Lebih jauh, sang sutradara menambahkan bahwa film ini mencoba menyentuh wilayah di mana kata-kata tak lagi mampu mewakili.

Saat proses menghadapi trauma tak bisa dijabarkan dengan bahasa, ketika cara mengungkapkan dan penyembuhannya lebih dekat pada musik atau rasa—di situlah Rabbit Trap mengambil tempat. Film ini seperti sebuah mekanisme, layaknya puisi, untuk membuka dan mengekspresikan perasaan yang terhubung dengan trauma, yang mungkin tak akan pernah bisa diakses dengan cara biasa.” paparnya lebih lanjut.

Dijadwalkan tayang di bioskop pada awal musim gugur ini, Rabbit Trap lebih dulu melakukan world premiere di ajang Sundance Film Festival 2025 dalam program Midnight Section.

Sayangnya, ulasan awal yang diterima film horor ini kurang begitu mengesankan. Dari 28 ulasan kritikus, film ini hanya meraih rating 43%, di Rotten Tomatoes meski angka tersebut masih bisa berubah seiring bertambahnya jumlah review.

Beberapa kritikus memang memuji visi sutradara Bryn Chainey, tapi banyak juga yang menilai film ini terlalu bergantung pada sisi interpretasi semata.

Ada yang menyebut Rabbit Trap terjebak dalam detail puitis dan visualnya yang menawan hingga mengorbankan kekuatan cerita.

Meski begitu, penonton tetap bisa menantikan pengalaman sinematik unik yang ditawarkan Rabbit Trap saat resmi rilis di bioskop pada September 2025.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak