Mengenal Felicide, 5 Motif Orang Tua yang Tega Membunuh anaknya Sendiri

Candra Kartiko | Dea Pristotia
Mengenal Felicide, 5 Motif Orang Tua yang Tega Membunuh anaknya Sendiri
Ilustrasi tangan orang diborgol [Pexels/Kindel Media]

Pernah mendengar berita tentang kasus anak yang dibunuh oleh orang tua kandungya sendiri? Iya orang tuanya sendiri. Pasti terlintas dalam pikiran bagaimana bisa tega menyakiti buah hati sendiri? Tapi ternyata ini bukanlah kasus yang baru. Diberbagai negara telah ditemukan pembunuhan serupa dengan berbagai motif pembunuhan. 

Dr. Philip J. Resnick yang telah melakukan penelitian tentang kasus pembunuhan yang dilakukan orang tua pada anaknya pada tahun 1969. Felicide atau yang juga disebut felisida merupakan tindakan secara sengaja dan sadar yang dilakukan orang tua untuk membunuh anaknya sendiri.  

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr. Philip J. Resnick, bahwa sebenarnya orang tua memiliki motif untuk melakukan pembunuhan tersebut. Motif felicide dikategorikan menjadi 5. Berikut adalah penjelasannya.

BACA JUGA: Tidak Selalu Bergejala, Simak 7 Alasan HPV Juga Bisa Menyerang Laki-laki

1. Fatal Maltreatment

Dalam kondisi ini anak berada di lingkungan yang tidak sehat sejak awal. Seperti memiliki orang tua yang melakukan kekerasan. Orang tua akan menganggap kekerasan adala hal yang wajar untuk mengasuh anak. Semakin anak tumbuh, kekerasan yang diberikan juga semakin meningkat. Tanpa sadar kekerasan yang diberikan justru membuat anak terbunuh.  

2. Partner (Supouse) Revenge

Kalau dalam kasus ini anak dijadikan obyek balas dendam akibat bertikaian dengan pasangan. Misal istri kesal dengan suami lalu ia melampiaskannya pada anak. Apalagi anak merupakan seseorang yang secara fisik dan mental lebih kecil dari orang tua. Atau tidak memiliki power yang cukup untuk melawan orang tua hingga akhirnya terbunuh. 

3. Unwanted Child

Kalau hal ini terjadi karena orang tua sebenarnya tidak memiliki keinginan untuk mempunyai anak. Atau merasa tidak siap karena masih banyak hal yang ingin dicapai tanpa anak, atau tidak mampu mengurus karena kaget bahwa mengurus anak adalah hal yang berat. Ini juga terjadi pada orang-orang yang mempunyai anak di luar nikah. 

BACA JUGA: Mengejutkan! 3 Bahan Makanan Ini Ternyata Mengandung Senyawa Sianida Alami

4. Altruistic

Orang tua membunuh anaknya karena perasaan cinta. Orang tua memiliki pemikiran bahwa jika anaknya hidup ia akan menderita karena kemiskinan misalnya, atau karena anaknya anaknya berkebutuhan khusus. Orang tua tidak ingin melihat anaknya menanggung beban penderitaan jika anaknya hidup. Dan kematian adalah sastu-satunya cara mengakhiri penderitaan. 

5. Acutely Psychotic

Sedangkan dalam motif yang terakhir adalah orang tua membunuh anaknya sendiri karena gangguan kejiwaan akut atau psikosis. Orang tua mungkin akan mengalami gejala delusi, halusinasi, atau bisikan untuk membunuh anaknya. Atau memiliki keyakinan palsu bahwa membunuh anaknya adalah utusan Tuhan. 

Apapun alasannya, membunuh anak adalah hal yang tidak benar. Namun memahami motif pembunuhan juga bukan untuk membenarkan alasan seseorang melakukan pembunuhan. Namun ini dapat membuat orang lain mengerti apa yang sebenarnya terjadi di balik perilaku jahatnya. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak