Ragam corak menghias sayap
Terbang berpindah dalam sekejap
Mengecup kuntum aneka rupa
Menyesap nektar bermacam rasa
Sang hitam merentang dengan gagahnya
Si Merah melempar senyum angkuhnya
Kuning tertawa membagi ceria
Kepada semua yang mendengarnya
Sendiri atau berpasangan
Sendiri atau dalam gerombolan
Tak gagal mendapat perhatian
Pandangan kagum semua insan
Aura cantik yang menggelitik hati
Mengundang rasa tuk memiliki
Bocah kecil dengan penjaring
Mengejar lincah dalam udara yang kering
Melayang terbang tinggi-tinggi
Hingga momok tak ada lagi
Sebab terjaring hanya punya satu arti
DIsimpan dikagumi lalu dibiarkan mati
Ceria saat ini bagai ilusi luar biasa
Teringat masa sebelum metamorfosa
Ketika bentuk belum menjadi indah
Ketika yang memandangmu masih gelisah
Sebagai telur bagai mahkluk tanpa nyawa
Sebagai larva sederhana namun berjiwa
Sebagai ulat yang semua orang enggan mendekat
Sebagai pupa laksana ada tapi terlupa
Tergantung pasrah dimana saja
Diam bergelung dan bersahaja
Tak bergerak dalam selubung erat
Tak sadar apa saja yang telah mendekat
Dalam selimut daun yang terajut
Keajaiban berjalan berturut-turut
Pengorbanan tak terelakkan
Perjuangan demi perubahan
Mendahar sel tubuh sendiri
Menyisakan yang paling berarti
Memulai dari awal kembali
Membentuk raga baru lagi
Meringkuk dan bertahan sabar dalam kepompong
Menunggu janji Tuhan yang tak pernah bohong
Merekah selubung saat waktunya
Mengepak indah sayap barunya
Dalam dunia yang penuh perkara
Indahmu mengingatkan manusia
Bahwa di balik segala masalah pembuat gundah
Selalu masih ada sesuatu yang indah
**
Borneo, Juli 2021