Tentang Fakta dan Kemenangan Real Madrid atas Barcelona yang Bukan Kebetulan

Hernawan | Ahmad Zubairi
Tentang Fakta dan Kemenangan Real Madrid atas Barcelona yang Bukan Kebetulan
Bek muda Barcelona, Alejandro Balde coba melewati bek Real Madrid Dani Carvajal selama pertandingan pekan ke-26 Liga Spanyol 2022-2023 di Camp Nou, Senin (20/3/2023) dini hari WIB. Barcelona menang 2-1 atas Real Madrid. [LaLiga]

Resmi, Barcelona tersingkir di ajang Copa del Rey setelah digasak oleh sang rival, Real Madrid dengan margin 4:0, Kamis 6 April 2023, jam 02.00 WIB di Camp Nou Stadium. Sebuah pembantaian yang dialami Blaugrana yang sebetulnya tak terprediksi.

Alih-alih terbantai, sebelum laga dimulai, banyak yang memprediksi kalau pemenangnya adalah Barcelona. Keyakinan itu ditopang sebab dalam tiga pertemuan kedua tim ini, Barca lah yang keluar sebagai pemenangnya.

Lantas, apa saja fakta yang terjadi di laga ini?

Ramadan Karim dan Karim Benzema

Karim Benzema menjadi pembeda di laga ini. Wak Haji mencetak hattrick, mengantarkan kemenangan mutlak Madrid 4:0 atas Barcelona. Atas hattrick yang dicetak, disadur dari halaman Twitter @ESPNFC, pada 6 April 2023, Benzema adalah pemain Real Madrid pertama yang mencetak hattrick di Camp Nou sejak Ferenc Puskas pada 1963 silam.

Bahkan sebelum El Clasico ini berlangsung, pada bulan Ramadan, Benzema juga catatkan hattrick ke gawang Valladolid. Bulan yang penuh berkah, Ramadan Karim. Dan membawa keberkahan bagi Karim Benzema dan Real Madrid. 

Barca cetak sejarah yang mestinya dini hari tak dicetak lagi

Akibat kekalahan 4:0 dari Madrid, hal itu menjadi sejarah bagi Barcelona. Tapi, sejarah yang mestinya tak dicetak lagi. Sebab, itulah kekalahan pertama kali Barcelona dalam sejarah El-Clasico yang kebobolan empat gol sejak 1995. 

Baiklah. Kekalahan adalah hal biasa dalam sepak bola. Tapi, pembantaian yang cukup tragis ini, jelas di luar nalar. Kemenangan Madrid memang bukan kebetulan. Namun  Barcelona dibabat rata di Camp Nou oleh Madrid adalah sesuatu yang tak terpikirkan sebelumnya. 

Optimisme Carletto, Xavi kurang pede 

Kenapa kemenangan Madrid bukan kebetulan? Sebab, Carlo Ancelotti memang sudah optimis bahwa timnya dekat dengan kemenangan di leg kedua Copa del Rey alias bisa comeback dari ketertinggalan leg pertama (0:1). Hal itu telah saya uraikan di tulisan sebelumnya yang telah terbit di yoursay.id. 

Di saat Carletto penuh percaya diri, Xavi malah bilang kalau Madrid adalah favorit. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, favorit bermakna orang yang diharapkan (dijagokan, diunggulkan) untuk menjadi juara. Artinya, kenapa di saat Ancelotti pede, Xavi malah menjagokan sang lawan. Apakah itu bentuk kecil sifat pesimistis yang dimiliki Xavi? Kok bisa, memfavoritkan Madrid sebelum laga dimulai? 

Mati kutu

Sejak Barcelona tertinggal 2:0 (agregat 2:1 untuk Madrid), pola permainan Barca acak-acakan. Lini tengah utamanya, tak lagi beringas dalam mengkreasikan serangan. Semua pemain terpancing emosi. Bermain di bawah standar pakem Barcelona. Ya, permainan kedua tim, tak terkecuali Barca, sangat sering main kasar. 

Alih-alih membuat kedudukan, Barca justru kebobolan dua gol lagi. Di situlah permainan Barcelona makin kancur. Pemain tak konsentrasi. Ambruk di berbagai lini. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak