Sebuah keputusan unik dibuat oleh induk sepak bola Indonesia, PSSI. Menyikapi padatnya jadwal yang akan dihadapi oleh timnas Indonesia U-23, federasi sepak bola Indonesia tersebut akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah gebrakan baru, yakni memecah tanggung jawab kepelatihan Timnas U-23.
Pelatih timnas Indonesia senior, Shin Tae Yong diberikan tugas untuk mendampingi skuat Garuda Muda di ajang Piala AFF U-23 dan Kualifikasi Piala Asia U-23, sementara nakhoda asli Timnas U-23, coach Indra Sjafri kebagian untuk membesut skuat yang diproyeksikan untuk Asian Games Hangzhou China pada bulan Oktober mendatang.
Pemberian tugas kepada coach STY guna membesut skuat di ajang Piala AFF U-23 dan kualifikasi Piala Asia U-23 sejatinya akan membuat sang pelatih berkesempatan untuk menuntaskan rasa penasarannya. Pasalnya, sejauh ini coach STY masih belum bisa menaklukkan kerasnya persaingan di dua level kompetisi yang akan dijalani nanti.
Maksudnya adalah, dua ajang yang akan dilakoni coach STY bersama skuat Garuda Muda, yakni Piala AFF U-23 yang berada di level Asia Tenggara dan kualifikasi Piala Asia U-23 yang berlevel benua, keduanya sama-sama belum bisa ditaklukkan oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Di tingkatan Asia Tenggara, coach STY yang diserahi tugas untuk mendampingi skuat U-23 di pentas Sea Games Vietnam 2021 lalu, gagal di fase semifinal saat melawan Thailand. Meskipun pada akhirnya berhasil menyabet medali perunggu setelah memenangi laga perebutan tempat ketiga melawan Malaysia, namun hasil itu tentu saja jauh dari apa yang ditargetkan oleh federasi, yakni menggondol medali emas yang sudah puluhan tahun tak pulang ke tanah air.
Sementara di tingkatan benua Asia, coach STY juga pernah merasakan sebuah hasil pahit, di mana dirinya dan skuat harus tersingkir di babak kualifikasi Piala Asia U-23 edisi 2022. Pada babak kualifikasi yang dimainkan pada bulan Oktober 2021, Indonesia yang menghuni grup G harus terjegal langkahnya oleh Australia dalam dua kali laga yang dimainkan.
Dan kini, pelatih asal Korea Selatan tersebut memiliki kans besar untuk bisa menuntaskan rasa penasarannya di dua event yang memiliki dua level berbeda tersebut. Jika di kesempatan sebelumnya coach STY meraih kegagalan baik di level Asean maupun Asia, maka kali ini kita berharap semoga mampu menuai kesuksesan di dua ajang tersebut.