TotalEnergies BWF World Championships 2023 telah sampai di babak 16 besar pada Kamis (24/8/2023). Dalam turnamen bergengsi BWF yang berlangsung di Royal Arena, Copenhagen, Denmark ini, tiga wakil ganda campuran Indonesia harus menghadapi top 3 dunia. Sayangnya, dua di antaranya sudah kandas dan gagal melaju ke perempat final.
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari harus kembali menelan pil pahit usai kekalahan yang kelima kalinya dari unggulan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Tertinggal jauh di set pertama dan hampir berhasil paksakan rubber, tampaknya keberuntungan masih belum mau berpihak pada Rinov/Pitha.
Setelah kekalahan terakhir di World Tour Finals 2022, Rinov/Pitha yang selama melakoni laga di Kejuaraan Dunia tahun ini didampingi coach Herry 'Naga Api' IP, belum mampu revans dadi Bass/Popor.
Namun, meski kalah dalam dua gim dengan skor 12-21 dan 19-21, tapi kemajuan performa Rinov/Pitha sejak putaran pertama layak diapresiasi.
Senasib dengan Rinov/Pitha, Dejan Ferdinansyah/Gloria Widjaja juga terjebak laga berat kontra ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Pada pertemuan pertama di Malaysia Open 2023 lalu, Dejan/Gloria sempat tampil impresif di hadapan Zheng/Huang.
Kali ini pun sebenarnya Dejan/Gloria sempat memberikan kesulitan berarti bagi Zheng/Huang di set pertama. Sayangnya, Dejan/Gloria belum berhasil mengatasi tekanan di set kedua yang diberikan unggulan China tersebut dan harus menyerah dalam dua gim. Dejan/Gloria takluk untuk kedua kalinya dengan skor 14-21, 9-21.
Meski sebenarnya ganda campuran Indonesia masih menyisakan satu wakil yang belum bertanding, tapi peluang untuk menang memang tidak terlalu besar.
Pasalnya, Rehan Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati harus menghadapi wakil Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang menempati peringkat dua dunia sekaligus menangi pertemuan terakhir di Badminton Asia Championships 2022.
Dua kekalahan beruntun di sektor ganda campuran tadi dan peluang tipis Rehan/Lisa ini memang menyisakan banyak catatan penting sekaligus pekerjaan rumah yang berat. Ada kemajuan positif yang harus diakui, tapi juga kesalahan dan kekurangan yang mesti diperbaiki saat mengikuti turnamen selanjutnya.