Teka-teki keberadaan Wiljan Pluim dalam skuat PSM Makassar terungkap sudah. Dia dipecat oleh Aksa Mahmud sponsor utama tim berjukuk Juku Eja ini. Alasan yang diungkap terkesan sepele, tidak bisa lari dan sudah tua.
Ungkapan ini disampaina Aksa Mahmud saat berada di Kampus Universitas Bosowa Makassar pada 8 Oktober 2023 lalu. Ungkapan ini sekaligus membuka misteri ketiadaannya dalam skuat dalam 7 laga terakhir.
Berita ini jelas mengejutkan semua pihak. Pasalnya Wiljan Pluim telah berada di PSM Makassar sejak 2016. Sebuah pengabdian yang luar biasa dari seorang pemain terhadap klub. Apalagi dia adalah pemain asing.
Karir Pluim sendiri berawal dari petualangannya di Vietnam. Saat itu dia memperkuat Becamex Binh Duong. Ikatan kontrak selama setahun itu pun diwarnai dengan kejanggalan. Sebab selama masa kontraknya di tahun 2015, tidak pernah sekali pun Pluim diturunkan.
Karier mantan pemain Roda JC ini baru bersinar di PSM Makassar. Dia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga 1 tahun 2022. Bahkan pada tahun 2017, mampu menghasilkan 12 gol. Dan selama berkarir, 52 gol.
Semua prestasi gemilang ini seolah tidak ada lagi bekasnya di benak Aksa Mahmud. Alasan sudah tua dan tidak bisa lari, terkesan mengecilkan semua itu. Walaupun jika ditilik secara nalar hal itu masuk akal.
Permasalahan yang muncul adalah ungkapan itu diucapkan tanpa basa-basi oleh Aksa Mahmud. Janji akan segera mencari pemain pengganti, seakan menjadi pembenar ucapannya.
BACA JUGA: World Junior Championships 2023: Alwi Farhan Juara, Ukir Sejarah Baru!
Bagi para pemain PSM Makassar sendiri, Wiljan Pluim sangat berarti. Kontribusi dan sikap Pluim terhadap sesama pemain, sangat baik di mata para pemain. Maka tidak heran banyak pemain yang merasa kehilangan.
Peristiwa pemecatan ini, pada akhirnya semakin menununjukkan sengkarut yang ada di tubuh PSM Makassar. Setelah dibantai Sabah FC 5-0 dalam Piala AFC 2023, permasalahannya pun merembet.
Termasuk di antaranya ungkapan Bernando Tavares yang mengatakan gaji 2 pemain Sabah FC setara dengan gaji seluruh pemain PSM Makassar. Demikian pula dengan corat-coret pemain PSM Makassar terkait gaji dan bonus yang konon menunggak.
Pemecatan Wiljan Pluim pada akhirnya hanya menambah kisruh pemuncak BRI Liga 1 tahun lalu. Bukannya prestasi yang ditunjukkan, justru sengkarut berkepanjangan yang tersaji.]
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS