Pada laga di pekan ke-27 BRI Liga 1 musim 2023/2024 antara Persebaya Surabaya vs. PSS Sleman, terjadi sebuah momen yang cukup mengundang polemik.
Dalam laga yang berkesudahan 2-1 untuk kemenangan Persebaya Surabaya tersebut, pemain tengah PSS Sleman, yakni Wahyudi Hamisi melakukan tendangan ke arah belakang kepala dari winger Persebaya Surabaya, Bruno Moreira.
Melansir dari laman resmi Liga Indonesia Baru, Bruno Moreira yang sedang tergeletak di lapangan usai terkena tekel mendapatkan tendangan yang mengarah ke arah belakang kepala dari mantan pemain Borneo FC Samarinda tersebut.
Sontak, insiden sempat memicu kericuhan dari kedua belah pihak pemain dan laga sempat dihentikan selama beberapa menit.
Peristiwa tersebut akhirnya ramai menjadi perbincangan di media sosial. Bahkan, akun twitter/X klub Persebaya Surabaya @officialpersebaya, juga mengunggah video insiden tersebut sekaligus memberikan protes kepada pihak PSSI agar hal tersebut diusut dan tidak terulang lagi di masa-masa yang akan datang.
“Sepak bola olahraga keras, tanpa pemain barbar pun, risiko terburuk yaitu kematian selalu mengintai. Padahal, seperti pesan Presiden RI @jokowi maupun Ketum PSSI @erickthohir, kita harus selalu ingat, sepak bola adalah hiburan, sportivitas. Bukan bencana atau kematian,” tulis caption dalam unggahan di akun official Persebaya Surabaya, dikutip pada Selasa (05/03/2024).
Sekjen PSSI, Yunus Nusi Soroti Insiden Tendangan Kepala Tersebut
Insiden tersebut ternyata mendapatkan perhatian pula dari salah satu anggota pengurus PSSI, yakni Yunus Nusi. Melansir dari akun Instagram @liga1hub, Yunus Nusi yang juga berkesempatan menonton laga antara Persebaya vs. PSS Sleman melalui siaran televisi juga menyayangkan aksi brutal Wahyu Hamisi dalam laga tersebut.
Dirinya juga menambahkan tengah mendalami insiden tersebut bersama tim dari PSSI dan PT LIB guna melakukan tindakan selanjutnya.
“Kebetulan saya juga menonton Persebaya saat lawan PSS Sleman. Kami sangat menyayangkan insiden tersebut. Kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit Pak Rudi (Yulianto). Kami berharap ada evaluasi termasuk sanksi berat terhadap pemain,” ujar Yunus Nusi.
Lebih lanjut lagi, Yunus Nusi juga berharap insiden semacam ini tidak terulang lagi di masa-masa yang akan datang. Dia berharap baik pemain, staff klub dan siapapun yang terlibat dalam dunia sepakbola saling menghargai dan menjaga satu sama lain agar tidak ada lagi peristiwa memilukan seperti meninggalnya pemain saat melakoni sebuah laga di lapangan.
“Kami kasihan dengan pemain jika tidak terlindungi nyawanya. Pertandingan Persebaya kami jadikan evaluasi dan kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit. Kami masih tunggu surat keberatan dari Persebaya agar masuk ke ranah Komite Disiplin,” imbuh Yunus Nusi.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS