Babak perempat final gelaran Piala Asia U-23 yang mempertemukan antara Timnas Indonesia melawan Korea Selatan berakhir dengan kemenangan Pasukan Muda Merah Putih. Melansir laman AFC, pada pertarungan sengit yang berlangsung di Abdullah bin Khalifa Stadium pada Jum'at (26/4/2024) dini hari tersebut, anak asuh Shin Tae-yong berhasil menyingkirkan Korea Selatan melalui adu tendangan penalti.
Pada pertandingan tersebut, Pratama Arhan menjadi salah satu pemain yang paling menonjol di kubu Timnas Indonesia. Bermain pada posisi aslinya di sektor kiri permainan Timnas Indonesia, pemain asal Blora, Jawa Tengah itu bermain dengan sangat baik.
Bahkan, harus kita akui bersama, Pratama Arhan jugalah yang menjadi penentu kemenangan Timnas Indonesia U-23 atas Korea Selatan tersebut. Namun sayangnya, penampilan apik pemain Suwon FC tersebut berpotensi untuk menjadikannya sebagai public-enemy di Korea Selatan.
Pada pertandingan tersebut, setidaknya ada dua hal yang bisa membuat pemain berusia 22 tahun tersebut akan menjadi musuh publik Korea Selatan. Apa sajakah itu?
Arhan Berpotensi Dimusuhi
1. Bersorak saat Pemain Korea Selatan Dapatkan Kartu Merah
Hal pertama yang bisa menjadi alasan publik Korea Selatan memusuhi Pratama Arhan adalah dirinya kedapatan bersorak dan ekspresif ketika wasit Shaun Evans asal Australia memberikan kartu merah kepada Lee Young-jun. Dalam unggahan video kalan YouTube RCTI Entertainment, terlihat jelas jika Arhan mengekspresikan kegembiraannya saat sang wasit menganulir kartu kuning dan mengubahnya menjadi kartu merah.
Tentu bagi publik Korea Selatan, perbuatan tersebut sangat melukai mereka. Pasalnya, seperti yang kita ketahui bersama, Arhan saat ini tengah mengadu nasib di Liga Korea Selatan dengan memperkuat klub Suwon FC.
2. Menjadi Penentu Kekalahan Korea Selatan
Hal kedua yang membuat Arhan bisa saja dibenci atau bahkan dimusuhi oleh publik Korea Selatan adalah karena dirinyalah yang menjadi penentu kekalahan Taeguk Muda di pertandingan ini. Setelah harus menjalani pertarungan yang alot termasuk di babak adu tendangan penalti, Arhan yang menjadi eksekutor penalti Indonesia pasca kesuksesan Ernando Ari mementahkan tembakan Lee Kang-hee, berhasil menuntaskan tugasnya dengan baik.
Tembakan Arhan yang tak mampu dibendung oleh penjaga gawang Korea Selatan, menjadi gerbang kepulangan bagi tim Negeri Ginseng tersebut sekaligus mengubur mimpi mereka ke Olimpiade Paris pertengahan tahun ini.
Itulah dua hal yang bisa saja menjadikan Arhan sebagai public enemy di Korea Selatan. Kita harapkan semoga saja hal ini tak terjadi, sehingga Arhan bisa menjalani karir sepak bolanya dengan baik di Korea Selatan nanti.