Sepertinya geliat naturalisasi pemain di tubuh timnas Indonesia juga mulai merambah ke kelompok timnas putri. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), baru-baru ini pelatih timnas putri Indonesia, Satoru Mochizuki memanggil setidaknya 3 pemain keturunan yang merumput di luar negeri untuk bergabung dengan skuad timnas Indonesia untuk ajang uji coba Internasional melawan Hongkong pada 11 dan 14 Juli 2024 ini.
Ketiga pemain tersebut adalah Sydney Hooper, Katarina Stalin, dan Kayla Ristianto. Ketiga pemain tersebut diketahui merumput di liga sepakbola wanita di Amerika Serikat dan masih memiliki garis keturunan Indonesia dari orang tuanya. Sebelumnya, Satoru Mochizuki juga memanggil 2 pemain keturunan yang merumput di Eropa. Keduanya adalah Noa Leatomu dan Estella Loupatty. Namun, keduanya masih harus menjalani proses naturalisasi karena sebelumnya telah memegang kewarganegaraan Belanda.
Rencana timnas putri Indonesia menggunakan para pemain diaspora dan keturunan yang berkarir di luar negeri rupanya kembali disorot oleh media asal Vietnam. Kali ini, media yang memberikan sorotan adalah TheTha247. Melansir dari laman thethao247.vn, media tersebut menyebut bahwa rencana naturalisasi yang digalakkan PSSI pada timnas putri juga memiliki tujuan untuk mengejar prestasi di kancah sepakbola kelompok wanita.
“Pelatih Satoru Mochizuki secara blak-blakan mengatakan Timnas Wanita Indonesia juga menempuh kebijakan naturalisasi, sama seperti timnas putra. Ada cukup banyak pemain asal Belgia, Belanda, Inggris, atau Amerika Serikat belakangan ini (yang bergabung). Ini merupakan cara tercepat bagi Timnas Putri Indonesia untuk meningkatkan kekuatannya,” tulis media TheThao247.
Memang secara peta kekuatan timnas putri Indonesia memang jauh tertinggal di kawasan regional Asia tenggara dibandingkan para tetangganya. Melansir dari laman resmi FIFA (fifa.com), peringkat timnas putri Indoensia sendiri saat ini berada di posisi ke-102 dunia. Rangking tersebut masih jauh dibandingkan dengan Australia yang berada di peringkat ke-12, Filipina yang berada di posisi ke-39 dan Malaysia yang berada di posisi ke-96.
Tentunya diharapkan program naturalisasi di tubuh timnas putri Indonesia ini juga menuai kesuksesan seperti yang dilakukan oleh timnas putra dalam beberapa tahun terakhir.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.