“Perjalanan Indonesia U19 merebut tahta di turnamen U19 Asia Tenggara tahun ini sungguh luar biasa. Tim muda dari Van Dao menjadi satu-satunya wakil yang memenangkan keempat pertandingan sebelum final, kemudian mengalahkan Thailand di pertandingan final berkat gaya bermain mereka yang disipilin,” tulis soha.vn, Rabu (30/7/2024).
Pujian setinggi langit ini seketika meluncur dari media yang sering meremehkan dan mengecilkan sepak bola Indonesia. Kemenangan Indonesia atas Thailand 1-0, mengubah segalanya.
Sebelumnya, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 1-0, media ini mengatakan hanya sebatas keberuntungan. Indonesia dianggap tidak mempunyai modal cukup untuk mengalahkan Thailand di babak final Piala AFF U-19 2024.
Kenyataannya, meski dari segi permainan Indonesia kalah, namun terbukti anak asuh Indra Syafri mampu menahan gempuran para pemain Thailand. Dan pada satu kesempatan mampu membobol gawang Thailand dengan skema bola mati.
Tendangan Jens Raven yang berada di tempat yang tepat, mengubur mimpi Thailand untuk perpanjang rekor juarai Piala AFF U-19.
“PSSI yakin menghadapi 3 lawan kuat (terutama Argentina dan Korea) akan membantu Indonesia U19 mengumpulkan banyak pengalaman, menjadi lebih kuat untuk bisa percaya diri memasuki babak kualifikasi Asia, mulai September mendatang,” lanjut soha.vn.
Seperti sudah dilansir PSSI, pada akhir Agustus timnas Indonesia akan mengikuti turnamen U-19 di Korea. Tiga negara yang akan menjadi lawan Indonesia bukan negara kaleng-kaleng. Mereka adalah Argentina, Korea Selatan, dan Thailand.
Turnamen ini dalam persiapan menjalani Kualifikasi Piala Asia U-20 2025. Dalam turnamen ini Indonesia tampil sebagai tuan rumah dan akan berhadapan dengan lawan-lawan yang relative ringan Yaman, Maladewa, dan Timorleste.
Nasib buruk justru menimpa Vietnam. Akibat prestasi buruknya, Vietnam tidak dipandang lagi. Termasuk tidak diundang ke Korea.
Selain itu, dalam ajang Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 nasib Vietnam pun kurang beruntung. Dalam ajang ini Vietnam menjadi satu grup dengan Suriah, Bangladesh, Bhutan, dan Guam.
Jika kali ini gagal lagi, maka deretan hasil minor sepak bola Vietnam akan semakin Panjang. Sementara Indonesia dan Thailand yang selama ini jadi rival, terus mengalami kemajuan yang signifikan.