Pelatih timnas Indonesia U-20, yakni Indra Sjafri memberikan komentar yang cukup pedas terhadap pihak manajemen klub-klub profesional di liga Indonesia. Melansir dari kanal berita ANTARA (antaranews.com) pada Kamis (15/08/2024) kemarin, pelatih berusia 61 tahun tersebut menyebut pihak klub-klub di Indonesia sangat abai terhadap perkembangan para pemain muda dan sangat tidak memaksimalkan peran scouting atau pencari bakat pemain muda di liga.
“Jadi pencari bakat itu sangat perlu. Sekarang ada nggak klub-klub Liga 1 dan Liga 2 yang mengidentifikasi? Kemarin saya ke Toulon dan ramai orang di tribun. Saya pikir itu penonton tapi ternyata itu pencari bakat dari seluruh klub di dunia. Nah di Indonesia itu kita perlu seperti itu,” ujar Indra Sjafri.
Menurut pelatih yang kembali sukses mempersembahkan gelar AFF Cup U-19 2024 kemarin tersebut, peran scouting di liga Indonesia sangat minim sekali dan bahkan hampir tidak terasa. Padahal, menurutnya di era kini liga-liga dan kompetisi junior sudah mulai menjamur di Indonesia. Mulai dari tingkat daerah, regional atau bahkan nasional seperti Elite Pro Academy (EPA) yang dilaksanakan oleh PSSI.
Hal inilah yang mendoronya memberikan kritikan kepada pihak manajemen klub agar tak mengabaikan peran pencari bakat atau scoutinhg pemain saat adanya kompetisi junior. Hal ini tentunya bisa menjadi salah satu ‘batu loncatan’ yang cukup baik bagi regenerasi para pemain lokal, terutama untuk jenjang tim nasional.
Indra Sjafri Sebut Sejauh Ini Hanya PSSI yang Maksimalkan Scouting Pemain
Lebih lanjut lagi, Indra Sjafri juga kembali memberikan komentar yang cukup pedas yang sekaligus menyindir pihak manajemen klub liga Indonesia. Menurut mantan pelatih timnas U-23 tersebut, sejauh ini hanya PSSI yang memanfaatkan peran scouting pemain dengan cukup baik dan sukses. Hal ini terlihat dari banyaknya pemain diaspora yang merumput di liga luar negeri yang tergolong memiliki usia muda yang saat ini membela timnas Indonesia.
“Saya beberapa kali bertemu bersama dengan pemilik klub mengatakan bahwa jangan PSSI yang disuruh untuk mencari bakat. Mau diapakan pemain itu nanti (tidak dalam kurun waktu jangka panjang). Pabrik pemain itu kan di klub,” imbuh Indra Sjafri.
Jika dilihat seksama, memang peran scouting di liga Indonesia masih belum menjadi budaya yang cukup baik. Padahal, dengan adanya peran scouting atau pencari bakat, bukan tak mungkin akan kian mendorong adanya atmosfir sepakbola nasional yang kian baik dan regeneratif.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.