Timnas Indonesia akan menghadapi Jepang sang raja Asia dalam matchday kelima di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Laga krusial ini akan berlangsung pada 15 November 2024 mendatang, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.
Jepang saat ini bertengger di posisi 15 peringkat dunia FIFA, sementara Indonesia menduduki posisi 130 dunia. Menghadapi wakil Asia Timur ini tentunya tak akan mudah.
Peluang skuad Garuda menang bisa dikatakan sangat tipis, apalagi Jepang dihuni oleh para pemain yang merumput di liga top Eropa.
Nilai pasaran skuadnya juga bak langit dan bumi. Skuad Jepang punya market value Rp4.901,19 miliar, sementara Timnas Indonesia hanya Rp477,56 miliar.
Jepang punya pemain-pemain top dunia seperti Takefusa Kubo, Takumi Minamino, Kaoru Mitoma, hingga Wataru Endo.
Terlebih lagi, dari empat laga yang telah dilakoni di Grup C, Jepang belum pernah kalah. Samurai Biru sudah 3 kali menang dan 1 kali imbang.
Laga imbangnya pun menghadapi tim kelas dunia lainnya, yakni Australia yang memiliki peringkat 24 FIFA.
Menatap laga menghadapi Jepang, pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana atau akrab disapa Coach Justin pun berpikir realistis.
Menurutnya, peluang Timnas Indonesia menang atas skuad asuhan Hajime Moriyasu itu sebesar 40 persen. Ia menilai, kedua tim ini sudah berbeda kelas.
"(Peluang Timnas Indonesia menang) 40 persen, karena memang Jepang lebih berkelas," kata Coach Justin, dilihat dari channel YouTube Nalar TV Indonesia, dikutip penulis pada Rabu (6/11/2024).
Bermain di kandang sendiri, Coach Justin menilai skuad Garuda bisa melawan, namun untuk menang sulit, untuk imbang pun butuh keajaiban.
"Kita bisa melawan, tapi kalau curi poin susah," ucapnya.
"Gue selalu bilang, Jepang ini calculated loss, semua dihantam. Kecuali kemarin (lawan) Australia seri. Kita berharap miracle (keajaiban) seperti itu, bisa curi satu poin," tutur Coach Justin.
"Tahan imbang sudah bagus, apalagi kalau kita bisa menang," sambungnya lagi.
Menurutnya, di Grup C ini semua hal masih bisa terjadi, termasuk Bahrain bisa menang lawan Australia, dan Indonesia takluk dari China.
"Lagi pula banyak plot twist di grup ini. Bahrain menang lawan Australia, kita kalah lawan China itu plot twist juga," ungkapnya lagi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS