Petani Muda Jogja merupakan wadah para pemuda/i untuk belajar bersama tentang pertanian yang sehat dan berkelanjutan. Komunitas ini sering mengadakan acara-acara untuk menunjukkan betapa serunya dan menariknya bertanam.
Kegiatan-kegiatan tersebut tidak dilakukan sendiri tentunya melainkan Petani Muda Jogja berkolaborasi dengan Agro Mulya, Daya Bumi, dan Bintang Kidul untuk mencapai petani-petani muda yang berpotensi.
Walaupun terkadang kita lupa tumbuhan memiliki peran yang besar di kehidupan kita. Mulai dari industri agrikultur, lingkungan yang sehat dan hobi menanam tanaman.
Tidak heran jika ada beberapa orang ingin memulai untuk merawat tanaman. Untuk merawat tanaman pasti dibutuhkan sebuah pupuk agar tanaman itu tumbuh dengan sehat.
Pertama-tama harus dimengerti tujuannya dari sebuah pupuk, yaitu untuk memberikan nutrisi kepada tanaman. Dikarenakan tanaman memiliki masa-masa pertumbuhan yang berbeda, nutrisi yang dibutuhkannya juga akan berbeda.
Dalam masa vegetatif, tanaman akan lebih fokus ke pertumbuhan akar dan membutuhkan zat-zat seperti: N (Nitrogen), P (Phospat), K (Kalium) dan Kalsium.
Sedangkan dalam masa generatif, tanaman akan fokus ke pertumbuhan batang dan membutuhkan zat-zat seperti: N (Nitrogen), P (Phospat), K (Kalium), Kalsium, Magnesium, Sulfur, dan Zinc.
Oleh karena itu, petani muda dari Yogyakarta memiliki tips and tricks untuk membuat pupuk cair organik. Berikut merupakan langkah-langkah untuk membuat pupuk cair organik!
1. Siapkan wadah dan masukan air kelapa/air cucian beras dari volume wadah
Berdasarkan Organikilo.com, air kelapa memiliki kandungan yang kaya akan mineral, seperti kalium, magnesium, zat besi, vitamin B dan C. Yang menyebabkan air kelapa menjadi bagian yang penting dari sebuah pupuk.
Sementara itu berdasarkan biotifor.com, air beras memiliki kandungan karbohidrat, protein, dan vitamin, yang bermanfaat untuk tanaman.
2. Tambahkan urin kambing/kelinci (opsional)
Urin kambing/kelinci banyak hormon baik untuk tanaman seperti hormon sitokinin dan auksin, natrium, kalsium, fosfor, kalium, NaCl dan macam-macam lagi.
3. Masukan daun lamtoro/kelor/sengon untuk tanaman pada masa vegetatif, dan masukan kulit pisang/batang pisang untuk tanaman pada masa generatif
Digunakan daun lamtoro/kelor/sengon karena mengandung lebih banyak hormon auksin. Pada masa vegetatif, pupuk ini akan membantu pertumbuhan akar.
Sementara, kulit pisang/batang pisang karena mengandung lebih banyak hormon sitokinin. Pada masa generatif, pupuk ini akan membantu pertumbuhan batang.
4. Masukan bakteri dekomposer (EM4 atau M21)
Bakteri satu ini bertanggung jawab atas dekomposisi, dan bisa dibeli secara online dengan mudah.
Tak hanya itu, bahkan bisa dibuat dengan sendiri, salah satunya dengan menggunakan beberapa feses dan dicampur dengan sisa-sisa makanan. Campuran ini akan memiliki larutan air yang kemundian bisa digunakan untuk menjadi larutan bakteri dekomposer.
5. Masukan molase atau gula merah, tetapi jangan pakai gula putih
Metode ini membantu menggemburkan tanah agar akar dapat menyerap nutrisi lebih mudah.
Tidak direkomendasikan untuk menggunakan gula putih karena dapat mengandung bahan kimia. Selain itu gula membantu mempercepat pembusukan dari bakteri dekomposer.
6. Tambahkan asam humat dan intil (feses kambing/kelinci) pada tanaman masa vegetatif dan tambahkan hanya asam humat pada tanaman masa generatif
Berdasarkan Kompas.com, asam humat adalah zat organik yang mempunyai struktur molekul kompleks dengan bobot molekul tinggi yang mengandung gugus aktif.
Ada beberapa manfaat dari asam humat, yaitu: (1) residu atau sisa penyakit pada media tanam, (2) Memperbanyak mikroorganisme baik dalam tanah, (3) Menstimulasi mikroorganisme yang mampu menghasilkan beberapa hormon premium seperti auksin, sitokinin dan giberelin, dan lain-lain.
7. Tutup rapat, dan buka tutupnya 2x seminggu dalam 2 minggu pertama. Simpan ditempat yang tidak terkena matahari langsung dan dipanen paling cepat setelah 14 hari
Pupuk cair ini butuh waktu untuk dekomposisi maka harus dicari tempat dimana bakteri dekomposer dapat bekerja dengan optimal. Setelah 2 minggu, pupuk cair ini siap untuk digunakan.
Dengan pengetahuan itu pasti kalian siap untuk melanjutkan hobi tanam menanam kalian dong! Jangan lupa untuk memberikan tanaman kalian nutrisi yang dibutuhkan agar bisa tumbuh besar, sehat dan kuat.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE