Nasib tragis harus dirasakan oleh salah satu wakil Asia Tenggara, Australia di akhir fase penyisihan grup Piala Asia U-17.
Setelah berjuang keras di matchday terakhir pertarungan grup B melawan Jepang, usaha yang mereka lakoni ternyata terkhianati dengan hasil akhir yang tak memihak.
Pada pertandingan nan menentukan melawan Jepang di partai pamungkas grup B, The Young Socceroos sejatinya berhasil memenangi laga melawan tim asal Asia Timur tersebut dengan skor 3-2.
Meskipun sempat tertinggal di menit ke-7 melalui gol dari Asuto Fujita, tim Negeri Kangguru tersebut berhasil membalas dengan berondongan tiga gol beruntun ke gawang Jepang melalui Miliner di menit ke-51, Anastasio di menit ke-71 dan Garbowski di menit ke-74.
Sementara Jepang yang tampil liat, mampu memperkecil kedudukan menjadi 2-3 di menit ke-86, melalui Daichi Tani.
Sayangnya, meskipun berhasil memenangi laga melawan Jepang, Australia U-17 urung untuk lolos ke fase berikutnya. Hal ini tak lepas dari hasil laga lainnya yang menemukan antara Uni Emirat Arab melawan Vietnam, di mana kedua kesebelasan berbagi hasil imbang dengan skor 1-1.
Kemenangan Australia atas Jepang, serta hasil imbang Uni Emirat Arab yang bermain imbang melawan Vietnam, membuat perhitungan akhir posisi klasemen di grup B menjadi rumit, bahkan sangat rumit.
Tiga tim yang mendapatkan 4 poin, yakni Australia, Uni Emirat Arab dan Jepang, harus melanjutkan perhitungan posisi di klasemen akhir dengan aturan lanjutan yang telah dirilis oleh AFC sebelumnya.
Dengan sama-sama mengoleksi 4 poin, maka penentuan posisi di klasemen akhir pun berlanjut dengan menghitung poin head-to-head. Namun ternyata, perhitungan tersebut tak menyelesaikan kerumitan tabel klasemen di grup B.
Pasalnya, baik Australia, Jepang dan Uni Emirat Arab, ketiganya ternyata saling mengalahkan. Di mana di matchday pertama Jepang berhasil mengalahkan Uni Emirat Arab dengan skor 4-1, kemudian Uni Emirat Arab mengalahkan Australia dengan skor 2-0, dan Australia mengalahkan Jepang dengan skor 3-2.
Sehingga masing-masing tim tersebut mendapatkan 3 poin head-to-head atas lawan-lawannya masing-masing.
Jadi, dengan kondisi seperti itu, dasar poin head-to-head tak bisa dijadikan patokan untuk menentukan posisi ketiga negara ini di klasemen akhir, sehingga penentuan posisi di tabel klasemen harus berlanjut dengan menghitung selisih gol di pertandingan head-to-head.
Dan di sini lah nasib ketiga tim kembali ditentukan. Jepang yang di 2 laga melawan Australia dan UEA mencetak total 6 gol dan kemasukan 4 gol, memiliki selisih gol head-to-head 2 gol. Sementara Australia dan UEA, dari dua laga yang memiliki gol head-to-head -1.
Dan kondisi inilah yang pada akhirnya menempatkan Jepang berada di posisi pertama di antara ketiga negara tersebut. Alasannya jelas, karena gol head-to-head yang mereka miliki, lebih baik daripada UEA dan Australia.
Setelah menghitung gol head-to-head, dan menemukan kondisi yang sama antara Australia serta UEA yang mana keduanya memiliki gol head-to-head -1, maka perhitungan kini menjadi mengerucut kepada dua tim tersebut.
Karena dalam pertemuan kedua negara Uni Emirat Arab meraih kemenangan atas Australia, maka poin head-to-head yang mereka miliki menjadi lebih baik daripada wakil Asia Tenggara tersebut, sehingga di tabel klasemen, Uni Emirat Arab berhak menempati posisi yang lebih baik daripada The Young Socceroos.
Lihat, sangat rumit bukan untuk menentukan posisi Australia di papan klasemen akhir grup B di turnamen Piala Asia U-17 kali ini?
Namun sayangnya, meskipun sudah melewati hitung-hitungan yang rumit seperti itu, Australia tetap saja tak mampu lolos dari fase penyisihan grup B dan meninggalkan Indonesia sebagai satu-satunya wakil Asia Tenggara yang masih bertahan di gelaran.