Thailand Berencana Ubah Format SEA Games, Apa Keuntungan dan Kerugian bagi Kontestan?

Ayu Nabila | M. Fuad S. T.
Thailand Berencana Ubah Format SEA Games, Apa Keuntungan dan Kerugian bagi Kontestan?
Wasit Kassem Matar Al-Hatmi memberikan kartu merah kepada pemain Thailand di final Sea Games 2023 cabang sepak bola (theaseanfootball)

Ambisi besar tuan rumah Thailand untuk kembali membawa pulang medali emas SEA Games cabang sepak bola membuat mereka mengambil beberapa kebijakan yang cukup aneh.

Setelah menetapkan setiap kontestan hanya boleh membawa pemain dengan usia maksimal 22 tahun, mereka kini mengusulkan untuk merubah format turnamen.

Sepertimana dilansir laman media ternama asal Vietnam, Soha.vn (23/4/2025), pihak Negeri Gajah Putih tersebut merencanakan untuk merubah jumlah grup di gelaran.

Semula, dalam gelaran SEA Games edisi sebelumnya, para kontestan akan dibagi menjadi dua grup. Namun untuk kali ini, Thailand mengusulkan kepada pihak AFF agar nantinya seluruh kontestan dibagi ke dalam tiga grup.

Jika nantinya usul dari Thailand ini benar-benar direalisasikan, kira-kira apa ya keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan oleh para kontestan, termasuk di dalamnya Timnas Indonesia?

Mari coba kita ulas bersama!

Keuntungan Format Baru

Hal pertama yang perlu kita bahas di sini adalah keuntungan jika format tiga grup benar-benar direalisasikan untuk gelaran SEA Games akhir tahun ini.

Dalam format tiga grup ini, nantinya para kontestan akan mendapatkan keuntungan dalam hal jumlah pertandingan yang harus mereka jalani.

Sebelumnya, pada format SEA Games dengan dua grup, setiap kontestan akan bertarung sebanyak empat hingga lima kali untuk menyelesaikan fase penyisihan grup.

Jumlah ini akan bertambah dua pertandingan, ketika tim tersebut berhasil mencapai partai puncak gelaran, sehingga sebuah tim bisa bertanding hingga 7 kali.

Dan patut dicatat, sebanyak 7 pertandingan tersebut, ditunaikan oleh dua tim finalis hanya dalam rentang waktu dua pekan saja, sehingga rata-rata setiap tim akan bertanding dan melakukan recovery dalam selang satu atau dua hari saja.

Di format baru dengan tiga grup seperti yang direncanakan oleh Thailand, nantinya setiap tim hanya akan bertanding sebanyak 2 hingga 3 kali saja di fase penyisihan grup.

Dan jika nantinya kontestan masuk ke partai final, maka mereka paling banter hanya akan bertanding sebanyak lima kali. Dengan asumsi waktu penyelenggaraan SEA Games adalah dua pekan, maka akan ada selang pertandingan dan recovery selama 2 hingga 3 hari bagi setiap kontestan.

Dengan waktu recovery yang lebih lama, tentu nantinya setiap pemain akan jauh lebih bugar dan berujung pada meningkatnya kualitas pertandingan bukan?

Kerugian Format Baru

Tak hanya keuntungan, konsep turnamen berbeda yang direncanakan oleh Thailand ini ternyata juga membawa kerugian bagi para kontestan, terutama dalam hal peluang kelolosan ke fase gugur.

Bagi grup yang berisikan empat kontestan, kekalahan dua kali dari lawan-lawan yang dihadapi sudah sangat cukup untuk membuat mereka pulang dan kehilangan peluang untuk melaju ke babak semifinal.

Sementara bagi grup yang memiliki tiga kontestan, satu kekalahan dari lawan terkadang sudah cukup untuk memulangkan mereka dari gelaran.

Tentunya hal ini akan membuat daya saing di setiap kesebelasan menjadi meningkat, sekaligus menurun. Dengan format baru ini, setiap tim wajib untuk menampilkan kekuatan terbaiknya di setiap laga karena setiap pertandingan sangat menentukan langkah mereka ke fase selanjutnya.

Namun di sisi lain, bagi tim yang sudah menelan kekalahan dua kali, maka pertandingan berikutnya tak lebih hanya sebagai penggugur kewajiban dan tak ubahnya sebagai laga formalitas belaka.

Kerugian lainnya tentu saja terkait dengan skema empat tim yang lolos ke babak semifinal. Di format sebelumnya, posisi runner-up klasemen akhir sudah dipastikan bakal melaju ke fase gugur alias empat besar.

Namun untuk format turnamen yang diusulkan oleh Thailand ini, posisi runner-up bukanlah garansi bagi mereka untuk bisa bertarung di babak gugur.

Tiga tim yang menempati posisi runner-up dari setiap grup, akan dinilai pencapaiannya selama fase gugur, untuk kemudian diadu statistiknya guna menentukan siapa yang terbaik dan berhak untuk melaju ke partai berikutnya.

Tentu akan menyakitkan bukan, ketika ada tim yang sudah berjuang mati-matian untuk menempati posisi runner-up, namun pada akhirnya gagal ke babak semifinal karena kalah statistik dari tim runner-up grup lainnya?

Itulah keuntungan dan kerugian format baru SEA Games yang diusulkan oleh Thailand beberapa hari belakangan ini. Kalau menurut teman-teman, lebih enak yang format mana nih?

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak