Keputusan pelatih Patrick Kluivert memainkan pemain lokal dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia melawan China menjadi sorotan.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Kamis (5/6/2025), pelatih asal Belanda itu menurunkan tujuh pemain lokal, empat di antaranya sebagai starter.
Para pemain yang dimaksud adalah Rizky Ridho, Ricky Kambuaya, Yakob Sayuri, dan Egy Maulana Vikri. Mereka tampil sejak menit awal dan memberikan kontribusi nyata dalam kemenangan tipis 1-0 atas China. Kemudian tiga pemain lokal lainnya diturunkan di babak kedua.
Ia menegaskan bahwa pemilihan pemain tidak didasari status lokal atau naturalisasi, melainkan terhadap performa dan kualitas di lapangan.
“Bagi saya, hal terpenting adalah jika orang menunjukkan kualitasnya, maka mereka layak bermain,” ujar Kluivert dalam konferensi pers usai pertandingan sebagaimana dilaporkan Antara News, Jumat (6/6/2025).
Menurutnya, seluruh pemain memiliki peluang yang sama untuk tampil. Yang membedakan hanyalah seberapa besar mereka bisa memberikan dampak untuk tim.
Kluivert menegaskan, “Kami adalah satu tim. Kami tahu bahwa kami harus memainkan dua pertandingan. Jadi, menurut saya, tim terbaiklah yang akan bermain sejak awal.”
Ricky Kambuaya menjadi salah satu sosok penting dalam laga tersebut. Gelandang asal Persik Kediri tersebut mampu menunjukkan penampilan spartan hingga akhirnya dijatuhkan di kotak penalti pada menit ke-40. Setelah pemeriksaan VAR, penalti diberikan kepada Indonesia.
Ole Romeny yang maju sebagai algojo sukses membobol gawang China. Gol itu menjadi satu-satunya yang tercipta dan mengantar Indonesia mengemas tiga poin krusial di Grup C.
Meski unggul, Timnas Indonesia tetap tampil ngotot. Mereka harus menghadapi tekanan intens dari tim China di babak kedua. Namun, pertahanan yang dipimpin Jay Idzes tetap solid hingga peluit panjang dibunyikan.
Lebih lanjut, Patrick Kluivert sendiri menyebut bahwa hasil lebih penting dibanding gaya bermain, meski ia tak menampik keinginan untuk mendominasi pertandingan. Dirinya pun mengaku sangat bangga dengan tim maupun performa yang ditunjukkan sepanjang laga.
Timnas Indonesia Tampil Spartan, Patrick Kluivert Akui Bangga
Walaupun tidak sepenuhnya mampu menguasai jalannya permainan, para penggawa skuad Garuda memperlihatkan karakter kuat dan kerja sama yang solid.
“Meski kami tidak benar-benar mendominasi pertandingan, hasil adalah hal yang paling penting. Dan jika bisa bermain dengan gaya permainan yang sempurna, itu adalah bonus,” imbuh Kluivert.
Meski Indonesia tidak lagi berpeluang lolos langsung ke putaran final karena kemenangan Australia atas Jepang, peluang Garuda tetap terbuka lewat jalur playoff. Setidaknya, hasil kontra China merupakan semangat tambahan untuk meraih hasil maksimal di pertandingan-pertandingan tersisa.
Posisi skuad Garuda sendiri berada di peringkat keempat klasemen sementara Grup C. Meski Arab Saudi menang atas Bahrain dan merangsek naik, Indonesia masih berada di lintasan aman untuk lolos ke babak keempat.
Soal pemain naturalisasi, Kluivert juga memberikan pandangan terbuka. Tak dapat dipungkiri bahwa ada kemungkinan menambah pemain baru, tetapi untuk sekarang ia mengaku sudah cukup puas dengan skuad yang ada.
“Saya senang dengan tim saat ini. Saya senang membawa tim ini ke pertandingan melawan Bahrain dan Jepang,” ucapnya tegas.
Dalam konteks yang dimaksud, dominasi pemain lokal di lini awal menunjukkan bahwa talenta dalam negeri bukan hanya pelengkap, melainkan pilar penting kekuatan Timnas Indonesia.
Dari tujuh pemain lokal yang dimainkan, semua tampil dengan semangat tinggi dan kontribusi maksimal. Bahkan beberapa di antaranya berhasil menghidupkan permainan lewat umpan-umpan cerdas dan duel satu lawan satu.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS