Timnas Indonesia U-23 kini tengah menjalani masa pemusatan latihan dan seleksi pemain guna menghadapi ajang ASEAN U-23 Mandiri Championship 2025 atau yang dulunya bernama AFF Cup U-23. Melansir dari akun instagram @timnasindonesia, pelatih timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg memanggil 30 daftar nama pemain yang akan menjalani pemusatan latihah (TC).
Uniknya dalam pemanggilan timnas Indonesia U-23 kali ini kita sudah tak menemukan nama-nama yang sebelumnya menjadi langganan seperti Ernando Ari dan Adi Satriyo. Pasalnya, kedua nama tersebut memang secara usia sudah tak bisa membela timnas Indonesia U-23 karena telah melebihi batas usia maksimal.
Oleh karena itu, di sektor posisi kiper, Gerald Vanenburg memanggil nama-nama baru seperti Cahya Supriadi, Daffa Fasya, Erlangga Setyo dan Husna Al-Malik. Nama-nama tersebut memang tak memiliki karir segemilang Ernando Ari maupun Adi Satriyo di timnas Indonesia U-23. Namun, keempat nama tersebut dianggap layak masuk ke dalam skuad timnas Indonesia U-23 kali ini.
Sulitnya Temukan Pengganti Sepadan Layaknya Ernando Ari
Sosok mantan kiper timnas Indonesia U-23, Ernando Ari dianggap sebagai salah satu pemain yang akan sulit digantikan saat ini di skuad timnas U-23. Melansir dari laman transfermarkt.co.id, kiper asal klub Persebaya Surabaya ini memang menjadi salah satu pemain andalan di sektor pertahanan dan menjadi palang pintu terakhir di depan gawang skuad garuda.
Bersama timnas Indonesia U-23, Ernando Ari sudah menjalani 19 caps sejak tahun 2021 silam. Bahkan, kala itu dirinya dianggap sebagai pemain “double-agent” atau agen ganda karena juga berstatus sebagai kiper utama timnas Indonesia senior. Oleh karena itu, perannya di timnas Indonesia U-23 rasanya akan sangat sulit digantikan oleh deretan kiper yang kini dipanggil oleh Gerald Vanenburg ke skuad timnas U-23.
Jika melihat dari keempat kiper yang dipanggil oleh Gerald Vanenburg, nama yang cukup memungkinkan ditunjuk sebagai kiper utama timnas Indonesia U-23 adalah Cahya Supriadi. Kiper asal klub Liga 2, FC Bekasi City ini memang kerap kali masuk ke dalam skuad timnas Indonesia U-23 maupun timnas Indonesia senior. Bahkan, saat masih dilatih oleh Shin Tae-yong di skuad timnas Indonesia senior, Cahya Supriadi yang kala itu masih menjadi bagian timnas Indonesia U-20 juga beberapa kali masuk ke dalam skuad.
Kiper yang juga sempat membela klub Persija Jakarta ini juga dianggap sebagai suksesor Ernando Ari di timnas Indonesia U-23. Sepanjang musim 2024/2025 kemarin, Cahya Supriadi sudah bermain sebanyak 16 kali dan kebobolan 10 gol, serta sukses mencatatkan 8 laga tanpa kebobolan. Hal ini membuatnya terlihat cukup meyakinkan jika disebut-sebut sebagai pengganti Ernando Ari.
Namun, ada satu kekurangannya, dirinya belum bisa menembus tim utama klub-klub Liga 1 dan bermain reguler layaknya Ernando Ari. Sementara itu, Ernando Ari sejak tahun 2022 sudah bermain reguler bersama Persebaya Surabaya dan hingga kini menjadi kiper utama klub berjuluk “Bajol Ijo” tersebut. Hal inilah yang membuat kapasitas Cahya Supriadi masih dipertanyakan jika menjadi kiper utama timnas U-23.
Di sisi lain, adapula nama Daffa Fasya yang juga bisa menjadi kiper utama timnas Indonesia U-23. Daffa Fasya sendiri sejatinya juga menjadi bagian dari timnas U-23 periode 2022-2024 silam sebagai kiper ke-3 di bawah Ernando Ari dan Adi Satriyo. Dirinya juga dianggap cukup berpengalaman karena sering masuk skuad timnas Indonesia U-23.
Namun, performanya di klub Borneo FC Samarinda terbilang biasa saja. Dirinya hanya mencatatkan 2 laga sepanjang musim 2024/2025 kemarin dan kebobolan 4 gol. Di sisi lain ada dua nama lainnya, yakni Erlangga Setyo dan Husna Al Malik yang juga dianggap tak memiliki performa yang spesial, baik di klub maupun di tim nasional.
Hal inilah yang membuat tugas Gerald Vanenburg mencari penggati atau suksesor Ernando Ari terasa kian berat. Belum adanya pula stok kiper keturunan yang bisa membela timnas Indonesia U-23 juga membuat kondisi di sektor penjaga gawang skuad garuda saat ini terlihat cukup memprihatinkan.