Eks-pemain timnas Indonesia, Evan Dimas baru-baru ini kembali menjadi sorotan oleh beberapa pihak dan publik sepakbola nasional. Namun, kali ini mantan kapten timnas Indonesia U-19 tersebut bukan disorot karena prestasinya di level internasional, melainkan karena keputusannya yang harus pensiun dini dari dunia sepakbola.
Keputusan Evan Dimas untuk berhenti berkarir sebagai atlet sepakbola profesional ternyata juga disorot oleh beberapa media asal luar negeri. Salah satu media asing yang turut memberitakan pensiunnya Evan Dimas sebagai pemain sepakbola adalah media asal Vietnam, Soha. Melansir dari laman resminya, soha.vn, Evan Dimas yang dulunya dianggap sebagai “Anak Ajaib” harus pensiun dini di usia 30 tahun sebagai pesepakbola, usia yang notabene masih merupakan puncak karir seorang pesepakbola pada umumnya.
“Media Indonesia melaporkan bahwa Evan Dimas telah pensiun dari sepak bola profesional setelah meninggalkan Persik Kediri awal tahun ini. Superball mengungkapkan bahwa Evan Dimas telah menjadi salah satu pemilik Persiba Balikpapan, klub yang bermain di divisi ketiga Indonesia. Ia juga melatih di sekolah sepak bola SSB Saraswati Nuswantara di provinsi Tulungagung (Indonesia),” tulis media Vietnam, Soha.
Lebih ironisnya lagi, media asal Vietnam, Soha juga menyoroti keputusan Evan Dimas yang kini menjadi pelatih dari sebuah sekolah sepakbola (SSB) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Hal yang tentunya tak pernah dipikirkan oleh pemain dan juga para fans timnas Indonesia terhadap mantan gelandang timnas Indonesia di era 2015-2020 tersebut. Namun, fakta di lapangan justru memang cukup menyakitkan dilihat saat ini.
Bahkan, pensiunnya Evan Dimas sendiri juga turut disoroti oleh staf kepelatihan timnas Indonesia saat ini, yakni Sofie Imam Faizal. Lebih lanjut lagi, Media Soha juga menyebut kondisi fisik seorang Evan Dimas dianggap sangat memprihatinkan karena tampil dengan postur lebih kurus dibandingkan sebelumnya.
“Pensiunnya Evan Dimas membuat banyak penggemar Indonesia patah hati. Sebuah video viral memperlihatkan Evan Dimas terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Kondisi Evan Dimas ini mendapat perhatian khusus dari Sofie Imam Faizal, asisten pelatih kebugaran tim nasional Indonesia,” tulis media Soha.
Efek Cedera dan Kalah Saing Menjadi Sebab Evan Dimas Pensiun Dini
Melansir dari laman transfermarkt.co.id, Evan Dimas sempat memukau banyak pihak di Indonesia usai sukses membawa skuad garuda U-19 menjuarai ajang AFF Cup U-19 2013 silam. Kala itu, namanya disebut-sebut sebagai wonderkid timnas Indonesia dan dikaitkan oleh banyak klub luar negeri seperti Ajax Amsterdam hingga FC Barcelona. Namun, karir terbaiknya ternyata hanya mampu berlaga di klub liga Malaysia, yakni Selangor FC.
Karir Evan Dimas kemudian mulai meredup saat dirinya membela timnas Indonesia U-23 di ajang Sea Games 2019 lalu. Cedera parah yang diterimanya di partai final membuat dirinya seakan-akan kehilangan kemampuan luar biasanya yang sebelumnya membuat dirinya dianggap sebagai gelandang terbaik di Indonesia.
Sempat masuk skuad timnas Indonesia senior di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong pada kurun 2020-2022, nama Evan Dimas kemudian kian tenggelam karena dianggap kalah saing dengan nama-nama lainnya di skuad garuda. Bahkan, pemilik 43 caps dan 11 gol bersama timnas Indonesia ini sudah tak pernah dipanggil kembali ke skuad garuda sejak akhir tahun 2022 silam.
Di level klub karirnya juga terbilang tak terlalu mulus. Kerap dilanda cedera membuat dirinya tak selalu jadi pilihan utama pelatih di setiap klub yang dibelanya dalam kurun waktu 2020-2025. Bahkan, di klub terakhirnya, yakni Persik Kediri, dirinya hanya mencatatkan 1 caps pada musim 2024/2025 sebelum akhirnya resmi memutuskan pensiun dini sebagai pesepakbola profesional.
Kini, Evan Dimas memang masih berkecimpung di dunia sepakbola lokal sebagai seorang pelatih di sekolah sepakbola (SSB). Namun, gambaran nasib yang dialami oleh pemain binaan akademi klub Persebaya Surabaya tersebut menjadi cerminan bahwa tak ada yang pasti dalam dunia sepakbola di Indonesia ini. Bahkan, untuk seseorang yang pernah menjadi bintang di atas lapangan dan berlabel tim nasional Indonesia.