Kemenangan tipis berhasil diamankan Timnas Putri Indonesia dalam laga pembuka Grup D Kualifikasi Piala Asia Putri 2026. Bertanding di Stadion Sport Center Kelapa Dua, Tangerang pada Minggu (29/6) malam, Garuda Pertiwi menumbangkan Kirgistan dengan skor 1-0 berkat gol tunggal Isa Guusje Warps di babak kedua.
Meski meraih tiga poin penting, pelatih Satoru Mochizuki tampaknya belum bisa tersenyum lega. Ia mengakui bahwa laga perdana ini jauh dari kata sempurna, terlebih jika dibandingkan dengan hasil Taiwan yang menang besar 8-0 atas Pakistan di pertandingan sebelumnya.
“Sebenarnya, kami ingin menang dengan delapan gol, sama seperti Taiwan. Namun, kami tetap bersyukur bisa menang. Pertandingan pertama memang sangat menegangkan,” ujar Mochizuki dalam konferensi pers usai laga, sebagaimana mengutip Antara News, Senin (30/6/2025).
Garuda Pertiwi sudah tampil cukup menekan di awal laga. Claudia Scheunemann sempat mendapat peluang emas ketika berhadapan langsung dengan kiper Kirgistan, namun gagal dikonversi menjadi gol.
Setelah 30 menit, intensitas serangan Indonesia sedikit menurun. Para pemain kesulitan menembus kotak penalti lawan dan lebih sering mencoba peruntungan lewat tembakan jarak jauh.
Setelah babak kedua berjalan 15 menit, kebuntuan akhirnya pecah lewat skema apik. Umpan matang dari Felicia De Zeuw berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Isa Warps untuk merobek gawang Kirgistan di menit ke-66.
Unggul satu gol tak membuat Indonesia mengendurkan serangan. Felicia kembali mencoba peruntungan lewat sepakan jarak jauh di menit ke-83, namun masih bisa diamankan oleh kiper lawan. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tak berubah dan tiga poin penuh jadi milik tim tuan rumah.
Tetap Bersyukur, Satoru Mochizuki Ungkap Kelemahan Garuda Pertiwi
Walaupun berhasil meraih hasil menang, performa Timnas Putri Indonesia masih menyisakan catatan. Beberapa kesalahan teknis seperti kontrol bola dan akurasi umpan menjadi sorotan pelatih asal Jepang tersebut.
“Menurut saya, kami seharusnya bisa lebih banyak menguasai bola. Namun para pemain beberapa kali melakukan kesalahan kontrol dan passing, sehingga bola sering hilang,” ujar Mochizuki.
Ia juga menyoroti atmosfer pertandingan pembuka yang cukup menegangkan serta suhu udara malam hari yang dingin sebagai faktor tambahan yang memengaruhi performa para pemain.
Kendatu begitu, juru taktik asal Jepang ini tetap memberikan apresiasi atas kerja keras para pemainnya. Kemenangan ini dinilai penting sebagai langkah awal dalam perjuangan menggapai tiket ke putaran final Piala Asia 2026 di Australia.
Hasil tersebut membuat Indonesia menempati posisi kedua Grup D dengan tiga poin, sama seperti Taiwan, tetapi kalah dalam selisih gol. Posisi ini membuat laga selanjutnya kontra Pakistan menjadi sangat krusial bagi Garuda Pertiwi.
Coach Mochi pun menyadari waktu persiapan yang singkat sebelum laga kedua. Ia memastikan tim pelatih akan fokus pada evaluasi, terutama dalam memperbaiki efektivitas serangan dan kestabilan permainan di lini tengah.
“Kami punya dua hari untuk bersiap sebelum melawan Pakistan. Ada banyak hal yang harus kami perbaiki. Tapi saya percaya dengan kerja keras dan semangat tim ini,” tambahnya.
Secara susunan pemain, pelatih memasang kombinasi wajah lama dan empat pemain naturalisasi baru: Isa Warps, Felicia De Zeuw, Emily Nahon, dan Iris De Rauw. Keempatnya menunjukkan peran penting, termasuk sebagai pengatur ritme dan penyumbang peluang.
Kehadiran pemain naturalisasi memang membawa warna baru bagi tim, namun adaptasi masih jadi tantangan tersendiri. Mochizuki menyiratkan bahwa chemistry antar pemain akan terus dibangun seiring berjalannya turnamen.
Kemenangan atas Kirgistan menjadi awal yang positif bagi Timnas Putri Indonesia. Namun, pelatih Satoru Mochizuki menilai performa tim masih jauh dari kata memuaskan.
Target mencetak banyak gol belum tercapai, dan beberapa kesalahan teknis perlu dibenahi segera. Dengan dua hari persiapan menuju laga kontra Pakistan, Garuda Pertiwi harus bisa tampil lebih solid dan efektif jika ingin menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Asia 2026.