Fakta Menggelitik Piala Presiden 2025: Gelar Juara Berlabuh ke Tim dari Negara Tanpa Presiden!

Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Fakta Menggelitik Piala Presiden 2025: Gelar Juara Berlabuh ke Tim dari Negara Tanpa Presiden!
Marselino Ferdinan (jersey kuning) saat membela Oxford United di Piala Presiden 2025 (dok. instagram Piala Presiden)

Setelah menyelesaikan seluruh pertandingan di fase penyisihan grup, gelaran Piala Presiden 2025 kini menyisakan dua laga. Dua tim yang menghuni peringkat kedua masing-masing grup, yakni Liga Indonesia All Stars dari grup A dan Dewa United dari grup B bakal saling bertemu di pertarungan perebutan tempat ketiga.

Sementara dua tim pemuncak klasemen, yakni Oxford United dan Port FC, akan berhadapan di laga puncak gelaran, untuk memperebutkan gelar juara di turnamen pramusim edisi ketujuh ini.

Perjalanan Oxford United dan Port FC melaju ke partai puncak gelaran sendiri sejatinya dapat dikatakan tak menemui kendala yang berarti. Sepertimana menyadur laman Suara.com (10/7/2025), kedua kesebelasan yang berstatus sebagai tim tamu tersebut melenggang ke partai final setelah berhasil mencatatkan hasil sempurna di pertandingan fase grup masing-masing.

Oxford United yang berada di grup A, melangkah dengan penuh kepastian ke partai final turnamen setelah berhasil membungkam tim Liga Indonesia All Stars dan Arema dengan skor telak di dua pertandingan yang mereka jalani.

Sementara satu tim undangan lainnya asal Thailand, yakni Port FC yang berada di grup B, berhasil melewati hadangan dua tim terbaik tanah air yang menjadi penghuni pemuncak klasemen akhir Liga Indonesia musim lalu, Persib Bandung dan Dewa United.

Bertemunya dua tim berstatus undangan, yakni Port FC dari Thailand dan Oxford United dari Inggris, ternyata memunculkan sebuah fakta unik di gelaran Piala Presiden 2025 ini. Bagaimana tidak, untuk kali pertama sepanjang sejarah penyelenggaraan turnamen pramusim yang edisi inaugurasinya dimulai tahun 2015 lalu, juara turnamen akan dimiliki oleh tim dari luar negeri, yang mana negara mereka tak memiliki presiden dalam sistem pemerintahannya.

Sepertimana diketahui bersama, baik Thailand, negara asal Port FC maupun Inggris yang menjadi negara asal dari Oxford United, dalam menjalankan pemerintahan mereka tidaklah menganut sistem presidensil. Kedua negara tersebut, hingga saat ini masih menggunakan sistem kerajaan atau monarki konstitusional, sehingga secara harfiah, dua negara tersebut dipimpin oleh seorang raja.

Sekadar mengingatkan, sepertimana disarikan dari berbagai sumber, negara Inggris yang menjadi asal dari klub Oxford United, saat ini dipimpin oleh Raja Charles III yang menggantikan Ratu Elizabeth II yang mangkat pada tahun 2022 lalu. 

Sejarah mencatat, sistem kerajaan yang saat ini dianut oleh Inggris ini sudah dimulai sejak tahun 800an masehi ketika mereka masih dalam bentuk kerajaan yang terpisah-pisah dan dari berbagai wangsa. Sistem tersebut terus bertahan hingga pada akhirnya tahun 1917 lalu, Wangsa Windsor menjadi penguasa tertinggi Inggris hingga saat ini.

Selain Inggris, negara asal Port FC, yakni Thailand juga tak memiliki presiden dalam sistem pemerintahannya. Identik dengan Inggris, negara yang berjulukan Negeri Gajah Putih tersebut juga menganut sistem pemerintahan monarki konstitusional yang dipimpin oleh seorang raja sebagai kepala negara, sementara kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang perdana menteri.

Raja yang berkuasa saat ini adalah Raja Vajiralongkorn yang bergelar Rama X yang naik tahta sejak tahun 2016 dan dikoronasi pada tahun 2019. Raja Rama X sendiri berasal dari Dinasti Chakri, yang mana mulai menjadi penguasa daerah Thailand semenjak tahun 1782 lalu.

Dan sepertinya akan menjadi sebuah fakta yang cukup unik ya untuk gelaran Piala Presiden edisi 2025 ini. Karena bisa dipastikan, siapapun pemenang gelar di turnamen edisi ketujuh ini, nantinya akan berasal dari wilayah yang justru malah tak memiliki presiden di negaranya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak