Superioritas timnas voli putra Indonesia atas Filipina tadi malam, Rabu (16/7/2025) dalam SEA V League 2025 leg kedua tidak terlihat sama sekali. Indonesia hanya mampu menang 3-2 lewat pertandingan seru.
Dilansir dari akun Instagram resmi PBVSI, Instagram.com/volinesia, Rabu (16/7/2025), Rivan Nurmulki dan kawan-kawan menang 3-2 dengan skor 25-19, 19-25, 21-25, 25-22, dan 15-8.
Meski menang, penampilan anak asuh Jeff Jiang Jie kali ini tidak sesuai ekspetasi. Pasalnya, di leg 1 saat Filipina menjadi tuan rumah, Indonesia mampu melumat Filipina dengan skor telak, 3-0.
Kemenangan tersebut terbilang luar biasa. Sebab, sebelum menghadapi Indonesia, Filipina mampu mengalahkan tim kuat, Thailand. Indonesia sendiri saat itu takluk di tangan Thailand dengan skor 1-3.
Kemenangan itu pula yang menyelamatkan posisi Indonesia dalam klasemen akhir SEA V League 2025 leg pertama. Atas kemengan itu, Indonesia finish di posisi kedua, di bawah Thailand.
Situasi berbeda justru terjadi saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA V League 2025 leg kedua. Bertanding di Jakarta Internasional Velodrome, Jakarta, seharusnya Rivan dan kawan-kawan mampu berbuat banyak.
Dukungan penuh dari pendukung sudah seharusnya menjadi motivasi tersendiri. Namun kenyataannya, justru Filipina yang bermain lepas.
Di set pertama, pertandingan sudah berlangsung dengan sengit. Namun konsistensi permainan Indonesia membuat set pertama menjadi milik Indonesia meski dengan skor cukup tipis, 25-19.
Keunggulan di set pertama ini ternyata tidak terjadi di set berikutnya. Permainan Indonesia justru kacau, sebaliknya Filipina mulai menemukan kepercayaan dirinya. Serangan-serangan Boy Arnez maupun Rivan mulai terbaca, dan set kedua menjadi milik Filipina.
Sistuasi set ketiga tidak jauh berbeda. Indonesia masih belum mampu menemukan ritmenya. Serangan tajam dan blok-blok para pemain Filipina membuat Indonesia frustasi. Maka tidak heran jika set ketiga pun menjadi milik Filipina.
Kemenangan set ketiga yang membuat skor 2-1 untuk Filipina ini menjadi sinyal bahaya bagi Indonesia. Sebab, satu kemenangan lagi akan membuat Indonesia harus gigit jari. Selain itu, ambisi Indonesia untuk menjuarai leg kedua, bisa terganggu.
Para pemain baru menemukan ritmenya pada set keempat. Secara perlahan, situasi mulai berubah. Tekanan Indonesia membuat pemain Filipina kehilangan fokus. Serangkaian service ace Fahri akhirnya menutup set keempat untuk kemenangan Indonesia.
Set keempat inilah yang ternyata menjadi momentum pertandingan kemarin sore. Hal terlihat pada penampilan para pemain Filipina.
Di awal set kelima, Indonesia dengan cepat meninggalkan Filipina dengan skor 6-1. Dengan hanya meraih 15 poin, jarak ini jelas sangat tidak menguntungkan bagi Filipina.
Akibatnya, pemain Filipina kehilangan fokus sehingga membuat sang pelatih marah-marah. Kondisi Indonesia justru sebaliknya. Momentum yang didapat di set keempat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pemain.
Lewat situasi ini, Indonesia akhirnya menutup pertandingan sengit tersebut dengan skor 15-8 di set kelima. Kemenangan ini sekaligus menyelamatkan muka Indonesia dari kekalahan di pertandingan pertamanya.
Kritisnya permainan Indonesia sebenarnya dapat dimaklumi. Beberapa pilar Indonesia dibekap cedera, seperti Farhan Halim dan Doni Haryono. Sementara Rivan Nurmulki pun belum sepenuhnya fit.
Namun keberadaan para pemain pelapis, mulai dari Tedy Oka, Rama, Egi mampu menggantikan peran mereka. Para pemain muda ini menunjukkan kelasnya. Kehilangan Farhan dan Doni untuk sementara dapat diatasi.
Meskipun demikian, tantangan bagi Indonesia masih belum selesai. Setidaknya masih ada 2 tim lagi yang berpotensi mengganggu ambisi Indonesia meraih gelar. Mereka adalah Vietnam dan Thailand.
Vietnam sendiri akan dihadapi Indonesia sore nanti, Kamis (17/7/2025). Sedangkan Thailand akan dihadapi di hari terakhir, Senin (20/7/2025).