Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi menjadi saksi ketegangan tanpa gol saat Timnas Thailand berhadapan dengan Myanmar dalam laga pamungkas Grup C Piala AFF U-23 2025.
Meski dominan sepanjang laga, Thailand gagal membobol gawang Myanmar yang bermain rapat dan disiplin. Dengan hasil imbang 0-0, Thailand tetap berhasil memastikan diri sebagai juara grup dan berhak melangkah ke babak semifinal.
Sejak menit awal, Thailand langsung menguasai jalannya permainan. Dalam 10 menit pertama saja, mereka menciptakan enam peluang berbahaya. Namun performa gemilang kiper Myanmar, Hein Htet Soe menjadi penghalang utama.
Gajah Perang mencatatkan 64 persen penguasaan bola dan melakukan 20 tembakan, empat di antaranya tepat sasaran. Statistik yang impresif, namun tak mampu berbuah gol karena tembok kokoh pertahanan Myanmar.
Sementara itu, Myanmar hanya mengandalkan serangan balik cepat dan sporadis. Salah satu peluang terbaik mereka datang di menit ke-30 lewat Min Maw Oo, tetapi berhasil diredam lini belakang Thailand. Kemudian mmasuki babak kedua, tekanan Thailand makin intens. Seksan Ratree hampir memecah kebuntuan lewat tendangan kerasnya yang membentur mistar gawang. Upaya dari luar kotak penalti pun masih bisa digagalkan Hein Htet Soe.
Meski ritme pertandingan meningkat dan kedua tim mencoba bermain lebih terbuka, kebuntuan tak kunjung terpecah. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap kacamata dan membuat laga ini terasa seperti teka-teki yang tak terjawab.
Melansir Antara News, hasil tersebut membawa Thailand mengoleksi 4 poin dari dua laga dan memuncaki klasemen Grup C. Mereka pun melangkah ke semifinal untuk menantang Timnas Indonesia U-23 yang telah lebih dulu mengunci posisi juara Grup A.
Myanmar harus puas tersingkir karena hanya meraih dua poin dari hasil dua kali imbang. Meski demikian, mereka layak mendapat kredit atas pertahanan solid yang membuat frustrasi lawan-lawannya, termasuk Thailand.
Thailand Jadi Ujian Berat Timnas Indonesia
Partai semifinal antara Timnas Indonesia U-23 melawan Thailand akan digelar Jumat (25/7/2025) mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada pukul 20.00 WIB. Laga ini diprediksi berlangsung sengit dan penuh tensi tinggi.
Garuda Muda datang sebagai juara Grup A dengan koleksi 7 poin dari dua kemenangan dan satu hasil imbang. Namun, catatan kurang manis muncul dari produktivitas lini depan yang masih tumpul, terutama karena minimnya gol dari skema permainan terbuka.
Dalam dua laga terakhir, Indonesia belum mencetak gol murni dari open play. Hal ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi pelatih dan para penyerang untuk segera memperbaiki efektivitas serangan.
Sementara itu, Thailand juga belum menunjukkan performa yang sepenuhnya meyakinkan. Meski tidak kebobolan sejauh ini, mereka juga sempat kesulitan saat ditahan imbang Myanmar.
Catatan itu menunjukkan bahwa Thailand memang kuat, tetapi belum tentu stabil. Namun, mereka tetap harus diwaspadai karena memiliki pertahanan yang disiplin dan transisi permainan yang cepat.
Sejarah pertemuan Indonesia vs Thailand di level kelompok umur maupun senior selalu menarik. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia kerap unggul secara hasil, namun duel ini tetap menyimpan risiko tinggi.
Laga semifinal ini juga menyimpan beban psikologis tersendiri, mengingat Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. Dukungan penuh suporter di SUGBK diharapkan mampu mengangkat moral tim Garuda Muda.
Untuk bisa lolos ke final, Indonesia tak hanya harus mempertahankan lini pertahanan yang solid, tetapi juga menemukan kembali sentuhan tajam di kotak penalti lawan. Momen inilah yang akan membuktikan kedewasaan dan kualitas tim asuhan pelatih saat ini.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
