Ambisi Bulu Tangkis Malaysia Gagal di SEA Games 2025 Gegara Indonesia

Hayuning Ratri Hapsari | Agus Siswanto
Ambisi Bulu Tangkis Malaysia Gagal di SEA Games 2025 Gegara Indonesia
Sabar/Reza 2 kali kalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di ajang SEA Games 2025 (pbsi.id)

Cabang olah raga bulu tangkis di SEA Games 2025 telah mengakhiri rangkaian pertandingannya kemarin, Minggu (14/12/2025). Dari 7 medali emas yang diperebutkan, Indonesia mengemas 3 medali emas, Thailand meraih 3 medali emas, dan 1 medali emas oleh Malaysia.

Dari sebaran medali emas cabang olah raga bulu tangkis, Malaysia hanya mampu mengamankan 1 medali emas saja. Padahal mereka tak tanggung-tanggung mengusung target 4 medali emas, sebuah target yang sangat ambisius.

Hal ini diucapkan sendiri oleh Rexy Mainaki, direktur kepelatihan BAM (PBSI-nya Malaysia).

"Berdasarkan penampilan ganda nasional, target empat medali emas tampaknya realistis. Namun kenyataannya, kami gagal mencapainya, dan hanya berhasil memenangkan satu medali emas " ucap Rexy Mainaki dalam jumpa pers setelah pertandingan dilansir dari bharian.com, Minggu (14/12/2025).

Apa yang diucapkan Rexi Mainaky bukannya omong kosong. Buktinya, di ajang SEA Games 2025, Malaysia menurunkan skuad terbaiknya. Para pemain terbaik yang seharusnya akan turun di BWF World Tour Finals 2025 minggu depan, diboyong semuanya.

Tengok saja, di nomor ganda putra mereka membawa Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Man Wei Cong/Kai Wun Tee. Sedangkan di nomor tunggal putri, Pearly Tan/Thinaah Muliatharan. Satu lagi pasangan ganda campuran mereka, Chen Tang Jie/Toj Ee Wei.

Empat ganda inilah yang diharapkan mampu menangguk 4 medali emas yang ditargetkan. Tiga dari nomor perorangan dan 1 dari nomor beregu putra.

Maka kembali jika mendengar apa yang diucapkan Rexy, target tersebut sangat realistis. Pasalnya, nama-nama tersebut di atas menduduki peringkat atas di ranking BWF. Sehingga seandainya skenario berjalan sesuai haraoan akan terwujud, Malaysia sapu bersih medali emas.

Namun kenyataan berkata lain, keperkasaan ganda putra Malaysia di nomor beregu yang sempat menghancurkan Thailand, tidak berkutik di hadapan Indonesia. Malaysia kalah dengan skor telak di babak final, 0-3, tanpa sempat memainkan ganda keduanya.

Demikian pula di nomor perorangan, jago-jago Malaysia tumpas di tangan para pemain Indonesia. Baik di nomor tunggal putra maupun ganda putra. Satu-satunya yang lolos hanya Pearly Tan/Thinaah, itu pun harus menguras keringat untuk raih medali emas.

Kenyataan pahit inilah yang harus dihadapi Malaysia. Padahal mereka juga sudah didampingi pelatih kelas dunia dari Indonesia Herry IP dan Rexi Mainaky.

Kenyataan yang tidak kalah pahit, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, ganda putra kebanggaan Malaysia dibuat tidak berkutik oleh Sabar/Reza. Dalam 2 pertemuan yang terjadi, mereka dipaksa menyerah dalam 2 gim saja. Ketakutan yang sejak awal muncul di benak Herry IP, sang pelatih terbukti.

Terkait kegagalan ini, Rexi Mainaky siap menerima konsekuensi atas apa yang diraih.

"Kami menargetkan empat medali emas dan sekarang orang-orang pasti mempertanyakannya. Jika ditanya tentang tanggung jawab, saya melihatnya sebagai sesuatu yang harus kita terima. Itu tanggung jawab kita," lanjut Rexi.

"Jika ada permintaan (untuk mengundurkan diri), saya siap (mengundurkan diri). Itu saja," pungkasnya.

Sebaran medali emas di ajang SEA Games 2025 pada akhirnya menjadi bukti bahwa Malaysia saat ini bukan lagi raja bulu tangkis ASEAN. Gelar tersebut kini milik dua negara, Indonesia dan Thailand dilihat dari sebaran medali emas yang ada.

Kekuatan Indonesia terlihat di nomor bulu tangkis putra, sedangkan Thailand di nomor putri. Sementara Malaysia yang selam ini andalkan sektor putra, terbukti tidak berdaya.

Kegagalan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di ajang ini mungkin saja akan dilampiaskan di ajang BWF World Tour Finals 2025 yang akan digelar minggu depan. Dan bukan tidak mungkin akan bertemu dengan Sabar/Reza lagi.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak