SEA Games 2025: Tetap Saja Gagal meski Target Turun, Cara Unik Semesta Permalukan Federasi

Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
SEA Games 2025: Tetap Saja Gagal meski Target Turun, Cara Unik Semesta Permalukan Federasi
Timnas Indonesia U-22 (dok. Antara)

Timnas Indonesia U-22 berangkat ke Thailand untuk bertarung di ajang SEA Games edisi tahun 2025 ini dengan status sebagai tim juara bertahan.

Pada gelaran edisi sebelumnya di Kamboja, anak asuh Indra Sjafri tersebut sukses menciptakan sejarah dengan membawa pulang medali emas setelah sebelumnya terakhir kali mampu dilakukan oleh Indonesia pada SEA Games tahun 1991 lampau.

Namun sayangnya, alih-alih diberikan beban untuk mempertahankan medali emas yang mereka gondol dua tahun lalu, keberangkatan Ivar Jenner dan kolega ke Thailand justru diringi dengan penurunan target. 

Dilansir laman Suara.com (26/11/2025), Erick Thohir sang Ketua Umum PSSI sekaligus Menpora menyatakan bahwa target Timnas Indonesia di SEA Games ini adalah menjadi runner-up alias medali perak.

Jika dibandingkan dengan yang sudah-sudah, target medali perak ini tentu saja sebuah penurunan yang sangat signifikan. Bagaimana tidak, dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di SEA Games atau event-event sepak bola di kawasan Asia Tenggara, seburuk apapun kemampuan Timnas Indonesia saat itu, target yang dicanangkan oleh PSSI selalu saja menjadi juara meskipun pada akhirnya lebih sering gagal.

Penurunan target ini jika dilihat dari kaca mata awam, tentu bertendensi pada keinginan untuk "cari aman" mereka-mereka yang memimpin persepakbolaan negeri ini. Alasan logisnya, karena SEA Games kali ini diadakan di Thailand, maka sudah pasti perhitungannya adalah Pasukan Gajah Perang Muda yang akan menjadi favorit untuk meraih medali emas. 

Sementara medali perak, terbuka lebar untuk tim-tim lain, termasuk Indonesia. Sehingga ketika sedari awal pihak federasi dan Menpora sudah menyatakan bahwa target perak yang mereka canangkan, maka mereka punya dalih yang kuat untuk cuci tangan.

Namun sayangnya, semesta tak semudah itu untuk diakali. Alih-alih bisa membawa pulang medali perak seperti yang mereka canangkan dengan tendensi cari aman itu, untuk sekadar lolos ke partai semifinal saja Pasukan Garuda Muda tak sanggup untuk melakukannya.

Sehingga pada kenyataannya, sudah pasti target perak yang dilontarkan oleh Erick Thohir beberapa waktu lalu tak akan bisa kesampaian. Lha, bagaimana bisa kesampaian membawa pulang medali perak? Untuk bisa membawa pulang medali perunggu saja kesempatan itu sudah tertutup rapat karena Timnas U-22 sudah harus pulang dengan membawa rasa malu yang mendalam.

Kalau sudah begini, seharusnya sih federasi semakin introspeksi diri. Pencanangan medali perak yang sejatinya bisa mereka jadikan tameng dari rasa malu jika gagal mempertahankan medali emas, eh, pada ujungnya malah mereka dipermalukan oleh semesta tanpa membawa medali dengan grade terendah sekalipun. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak