Tampilnya dua tunggal putra Indonesia di partai puncak nomor tunggal putra ajang SEA Games 2025 menjadi kejutan sempurna bagi Indonesia. Pasalnya, keduanya terhitung adalah pemain muda yang tengah berkembang. Sementara di ajang ini ada Leh Kean Yew yang dijagokan meraih medali emas.
Namun kenyataan berkata lain. Di babak perempat final, Ubaidillah, sosok pebulu tangkis Indonesia yang masih berusia 18 tahun menutup langkah Loh Kean Yew. Siapa pun pasti terkejut, termasuk Ubaid sendiri dengan prestasi ini.
Kemenangan ini yang membawanya lolos ke babak semifinal. Di babak ini kembali Ubaid mengalahkan jagoan Malaysia, Leong Jung Hao sehingga segel tiket babak final.
Di sisi lain, Alwi Farhan yang secara ranking jauh di atas Ubaid pun melakukan langkah yang sama impresifnya. Alwi pun lolos ke babak semifinal. Meski harus bertanding 3 gim, Alwi mampu memulangkan Justin Hoh, jagoan muda Malaysia.
Tampilnya 2 jagoan Indonesia di babak final membuat kontingen Indonesia bisa tersenyum lebar. Sebab, tampilnya dua jagoan ini memastikan 1 medali emas mampu diamankan. Jika digabung dengan 1 medali emas dari nomor beregu, maka 2 medali emas sudah pasti di tangan sesuai target Kemenpora.
Bertemu di final dengan teman senegara ternyata tidak membuat mereka tampil seadanya. Justru Alwi dan Ubaid bermain sangat bagus sehingga mampu memberikan hiburan bagi penonton yang memadati Thammsat University, venue cabang olahraga digelar.
Gim pertama yang berlangsung begitu seru, menjadi milik Ubaid. Dominasi Alwi di awal gim pertama justru dibalik oleh Ubaid. Ubaid memenangkan gim pertama dengan skor 21-13.
Namun di gim kedua, situasi berubah 180 derajat. Alwi ganti pegang kendali permainan dengan meninggalkan Ubaid di awal gim dengan skor mencolok, 11-4. Dan gim kedua pun menjadi milik Alwi dengan skor telak, 21-8.
Di gim penentu, awal gim semua berjalan dengan ketat. Namun hal itu tak lama, laju poin Alwi makin tak terbendung hingga poin 18-6. Upaya Ubaid mengejar poin Alwi tidak menemui hasil, Ubaid menyerah di skor 12-21. Dan medali emas menjadi milik Alwi.
Sengitnya pertarungan 2 jago muda Indonesia ini mengundang komentar puas dari Indra Wijaya, pelatih tunggal putra Indonesia.
"Membawa tunggal putra Indonesia all Indonesian final di SEA Games, perasaaan saya pastinya bangga. Dari awal terutama di tunggal putra bawa pemain muda, saya pikir tidak menutup kemungkinan untuk anak-anak bisa buat kejutan," kata Indra Wijaya dilansir dari pbsi.id, Minggu (14/12/2025).
Perasaan tersebut yang muncul pada diri Indra Wijaya menyaksikan 2 anak asuhnya tampil ngotot di babak final. Ubaid yang terbilang lebih muda dari Alwi bermain sangat bagus.
Alwi sendiri saat mampu memenangkan pertarungan sengit tersebut tidak mampu menyembunyikan tangis kebahagiannya. Jika selama ini pihak yang kalah yang emosional, kini justru Alwi yang bercucuran air mata menyambut kemenangannya.
"Alhamdulillah, saya bisa mendapatkan medali emas. Ini adalah emas pertama saya di SEA Games. Saya di final melawan Ubaid, dan saya lihat Ubaid yang masih berusia 18 tahun bermainnya sangat bagus," kata Alwi dilansir dari laman kemenpora.id, Minggu (14/12/2025).
Penampilan hebat 2 jagoan muda inilah yang kemudian melahirkan harapan baru sektor tunggal putra Indonesia. Keluarnya Jonatan Christie dan Chico dari pelatnas, ditambah belum pulihnya Anthony Ginting membuat sektor tunggal putra kosong.
Meski masih harus dimatangkan dengan beberapa turnamen, keberadaan Alwi dan Ubaid mampu mengisi kekosongan tersebut. Kini tinggal tergantung pada PBSI untuk memilihkan event bagi keduanya untuk mencapai kematangan dalam bermain.