Analisis Uses and Gratifications pada Penonton Piala Euro 2020

Hernawan | Bintang
Analisis Uses and Gratifications pada Penonton Piala Euro 2020
Para pemain Italia merayakan sukses mereka ke semifinal Euro 2020 setelah menaklukkan Belgia 2-1 dalam perempatfinal EURO 2020 di Allianz Arena, Muenchen, 2 Juli 2021. (AFP/ANDREAS GEBERT)

Kejuaraan Eropa UEFA atau lebih dikenal dengan Piala Eropa merupakan pertandingan sepak bola pria antar-negara di bawah naungan UEFA. Pertandingan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali dan pertandingan pertamanya diselenggarakan pada 1960.

Piala Euro menjadi satu kejuaraan sepak bola yang sangat dinantikan oleh para penikmatnya di seluruh negara di dunia. Pada gelaran Euro 2020 ini, Hungaria terpilih untuk menjadi tuan rumah.

Pecinta sepak bola kerap kali update dengan perkembangan Euro 2020 yang sedang berlangsung di Hungaria. Salah satu cara untuk melihat perkembangannya adalah dengan menyaksikan semua pertandingan tanpa terkecuali.

Media massa konvensional televisi merupakan salah satu pihak yang menyiarkan tanyangan langsung Euro 2020. Tidak semua saluran televisi menyiarkan siaran langsung pertandingan Euro 2020. Oleh karena itu, masyarakat cenderung hanya akan menonton saluran televisi yang menyiarkan pertandingan Euro saja.

Jika dibandingkan dengan media massa konvensional pada umunya, televisi adalah media massa yang paling lengkap karena dapat menyajikan gambar yang dapat bergerak bersamaan dengan audio sebagai sarana penjelas.

Televisi adalah salah satu bentuk media massa konvesional. Fungsi lain dari media massa adalah sebagai hiburan, karena dalam media massa masyarakat akan mendapat hal-hal yang bersifat untuk menghibur, baik dari surat kabar, radio, tayangan televisi dan lain-lain.

Misalnya dalam tayangan televisi, masyarakat dapat menikmati hiburan musik, film, sinetron, dan olahraga. Sehingga dengan adanya tayangan-tayangan tersebut masyarakat akan terhibur.

Untuk menganalisis hal itu, diperlukan teori Uses and Gratifiations. Teori ini dikemukakan oleh Kriyantono (2008), menunjuk pada “audience". Hal ini didasarkan pada beberapa motivasi untuk menggunakan media massa. Media dianggap dapat memuaskan motivasi khalayak.

Masyarakat akan cenderung memilih media massa tertentu untuk memenuhi kepuasannya akan informasi. Pada dasarnya, setiap audiens akan menonton tayangan yang berbeda. Oleh karena itu, mereka cenderung akan menonoton tayangan tertentu atas dasar tujuan kepuasan yang dicari.

Motivasi untuk mendorong seseorang mengonsumsi media dibentuk oleh keyakinan seseorang terhadap apa yang dapat diberikan media dan evaluasi seseorang terhadap isi media.

Apabila ditelaah lebih dalam euforia piala Euro 2020 dikaitkan dengan teori Uses and Gratifications, muncul analisis bagaimana masyarakat memilih media massa mana yang dapat memenuhi kebutuhan mereka akan informasi mengenai pertandingan piala Euro 2021.

Pada dasarnya, dalam teori Uses and Gratifications bukanlah tentang bagaimana media mempengaruhi masyarakat, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak.

Jadi, khalayak aktif yang menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. Setiap khalayak memiliki kebutuhan yang berbeda dalam upaya pemenuhan kebutuhan akan hiburan. Oleh karena itu, pemilihan media tidak hanya didasari pada jenis medianya saja, tetapi pemilihan jenis konten yang disajikan oleh media tersebut.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak