Gegara Bentangkan Poster ke Jokowi, Akhirnya Suroto Diundang ke Istana

Hernawan | Bambang Arianto
Gegara Bentangkan Poster ke Jokowi, Akhirnya Suroto Diundang ke Istana
Presiden Jokowi menerima perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan dan Peternak Ayam Petelur, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 15 September 2021 [SuaraSulsel.id / Sekretariat Presiden RI]

Peternak yang membentangkan poster saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di Blitar akhirnya diundang ke Istana. Sebelumnya, peternak bernama Suroto itu sempat viral karena membentangkan poster bertuliskan “Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar”.

Suroto membentangkan poster ketika Presiden Jokowi melintas perlahan di Jalan Moh Hatta, Blitar, Jawa Timur, pada 7 Agustus 2021 lalu.

Permasalahan ini ingin menegaskan bahwa Presiden Jokowi beserta jajarannya, diharapkan tidak menunggu viral dulu, baru mau mendengarkan persoalan yang dihadapi rakyat.

Padahal, Presiden Jokowi seringkali melakukan blusukan, sehingga kesempatan tersebut seharusnya dapat menjadi tempat terbaik untuk mendengarkan semua persoalan rakyat.

Suroto, peternak ayam petelur yang membentangkan poster ke arah Presiden Joko Widodo di Jalan Moh. Hatta, Blitar, Jawa Timur, pada Selasa (7/9/2021) lalu. (Foto dok. Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden)
Suroto, peternak ayam petelur yang membentangkan poster ke arah Presiden Joko Widodo di Jalan Moh. Hatta, Blitar, Jawa Timur, pada Selasa (7/9/2021) lalu. (Foto dok. Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

Sedangkan dalam konteks demokrasi digital, aksi protes yang dilakukan peternak Suroto dengan membentangkan poster dan memancing perhatian publik sudah sangat tepat.

Pasalnya dengan sengaja menjadi pusat perhatian publik tentu akan memancing reaksi publik untuk mengabadikannya lewat konten video. Ini bisa dipastikan bisa viral di media sosial.

Kita tentu paham, bila kekuatan media sosial bisa memancing emosi warganet. Dampaknya tentu konten yang viral akan dapat menjadi opini publik, sebab media mainstream akan ikut untuk menjadikanya berita yang lagi tren.

Meski demikian, harus disadari bahwa kemunculan kritik sosial yang akhir-akhir ini terjadi, membuktikan bahwa masih terjadi kebuntuan saluran aspirasi publik yang seharusnya menjadi tugas utama partai politik. Publik merasa sudah tidak ada lagi saluran yang bisa diharapkan, terkecuali melalui media sosial. 

Oleh sebab itu, tidak salah bila publik kemudian mengikuti logika budaya digital yaitu memviralkan aspirasinya. Harapanya tentu agar aspirasi yang dikemas dalam suatu konten akan didengar oleh warganet.

Apabila viral, tentulah publik meyakini bahwa apa yang tengah diperjuangkanya akan semakin didengar oleh Presiden Jokowi. Hal itu terbukti dan membuahkan hasil.

Pasca viral, meskipun harus diamankan oleh Polisi, tapi peternak Suroto akhirnya dapat di undang ke istana oleh Presiden Jokowi. 

Tapi terlepas dari semua ini, patut kita apresiasi langkah Presiden Jokowi yang mau mengundang peternak Suroto ke istana. Itu mungkin bisa sebagai bukti Presiden Jokowi tidak “baperan” terhadap kritik rakyat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak