Pandemi Covid-19 merupakan musibah yang memberikan dampak besar bagi kehidupan manusia. Corona Virus Disease (Covid-19) merupakan suatu penyakit yang ditemukan pertama kali di kota Wuhan,China, dan telah menyebar keseluruh dunia termasuk negara Indonesia.
Penyakit ini disebabkan oleh suatu virus bernama SARS-CoV2 yang mengakibatkan infeksi pada saluran pernafasan manusia. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini membuat pemerintah mengambil kebijakan melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB). Hal ini mengakibatkan sistem aktivitas keseharian berubah total. Penyebaran virus ini tentu saja berdampak pada berbagai bidang, termasuk pendidikan.
Terkait dampak penyebaran virus Covid-19, pada dunia pendidikan mengharuskan para pengajar dan peserta didik mampu dengan cepat beradaptasi dengan perubahan sistem yang ada. Sistem pembelajaran yang semula berbasis pada tatap muka secara langsung di kelas, harus digantikan dengan sistem pembelajaran melalui jaringan internet secara virtual (onlinelearning). Penerapan pembelajaran ini diharapkan bisa mengurangi bertambahnya pasien positif covid-19 dalam penyebaran virus secara cepat.
Kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan Pendidikan ini diterapkan pada sekolah maupun perguruan tinggi di seluruh Indonesia sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud RI nomor 3 tahun 2020 tentang ‘Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)’ serta pada Satuan Pendidikan dan Surat Sekjen Mendikbut nomor 35492/A.A5/HK/2020 pada tanggal 12 Maret 2020 perihal ‘Penyebaran Covid-19’. Dalam hal ini, membuat para peserta didik melakukan pembelajaran dari yang umumnya bertemu langsung atau tatap muka ke sistem e-learning.
Sistem e-learning ini merupakan sistem pembelajaran jarak jauh (distance learning) dengan menggunakan metode yang melibatkan penggunaan alat elektronik atau teknologi komputer dalam menciptakan,menyampaikan, membantu perkembangan, menilai dan mempermudah dalam proses pembelajaran.
Proses belajar ini dilakukan secara efektif dengan menggabungkan penyampaian pembahasan materi secara digital menggunakan dukungan dan layanan internet dalam belajar. Materi pengajaran dan pembelajaran yang disampaikan melalui media e-learning ini berbentuk teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video yang mempermudah pemahaman para peserta didik. Media yang bisa digunakan melalui pembelajaran e-learning ini yaitu zoom, whatsapp, google classroom, google meet dan masih banyak lagi.
Manfaat penggunaan e-learning bagi peserta didik yaitu :
- Sebagai alternative dalam belajar dibanding dengan pembelajaran konvensional, dimana pembelajaran dapat diakses dimanapun dan lebih efisien.
- Mempermudah interaksi dan pemahaman antara peserta didik dengan materi atau pembelajaran yang diberikan.
- Dapat belajar atau me-review ulang bahan ajar setiap saat.
- Jika para peserta didik memerlukan tambahan informasi terkait pembelajaran, mereka bisa langsung melakukan akses pada internet secara mudah.
- Penggunaan e-learning juga dapat membuat peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi lebih aktif untuk bertanya.
Walaupun demikian, pemanfaatan internet untuk pembelajaran menggunakan media e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Adapun dampak dari pembelajaran menggunakan e-learning terhadap peserta didik yaitu mereka diharuskan belajar dengan mandiri, keterbatasan waktu untuk bertanya kepada pengajar diluar jam pelajaran serta akses informasi yang terkendala oleh sinyal dikarenakan berada pada daaerah terpencil yang kurang memadai adanya sinyal untuk mengikuti kegiatan belajar online.
Hal tersebut menyebabkan peserta didik mengalami keterlambatan mengenai informasi dan terkadang dapat tertinggal informasi yang disampaikan oleh pengajar yang berakibat mereka terlambat untuk mengumpulkan tugas yang diberikan.
Keterbatasan sarana dan prasarana menurut penjelasan (Banamtuan, 2021) juga menjadi penghambat untuk kelancaran terhadap e-learning seperti yang belum mempunyai laptop dan handphone ataupun sudah memiliki tetapi device belum memadai. Adapun dampak yang dirasakan juga oleh para pengajar yaitu masih banyak pengajar yang masih kebingungan dengan penggunaan e-learning dan merasakan kejenuhan mengajar online/daring lantaran dengan kebiasaan dengan pembelajaran tatap muka langsung yang lebih bisa interaksi dengan peserta didik.